ISIS Mau Ledakkan Gedung Putih, Menara Eiffel, dan Big Ben

Reporter

Jumat, 13 Maret 2015 11:33 WIB

Sejumlah keluarga Sunni yang mengungsi dari desa Albu Ajil dan Al-Dor karean pertempuran Negara Islam (ISIS) dan tentara Irak di Tikrit, 8 Maret 2015. AHMAD AL-RUBAYE/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Suriah - Sebuah rekaman suara di-posting seseorang yang mengaku sebagai juru bicara resmi kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Abu Muhammad al-Adnani, pada Kamis, 12 Maret 2015. Rekaman suara tersebut berisi ancaman melakukan pengeboman terhadap tiga gedung penting dari tiga negara yang selama ini gencar memerangi ISIS.

"Negara Islam Irak dan Al-Sham ingin 'meledakkan' Gedung Putih, Big Ben, dan Menara Eiffel kalian," kata juru bicara dalam pesan audio. Dalam pesan itu juga diklaim bahwa kelompok ekstremis tersebut telah memperluas jangkauan ke Afrika Barat.

Seperti dilansir Nationalpost pada 12 Maret 2015, dalam pidato pertamanya sejak dua bulan terakhir, Abu Muhammad al-Adnani juga mengatakan telah menerima janji setia dari kelompok teroris Nigeria, Boko Haram, untuk bergabung. Selain itu, al-Adani membuat daftar kota-kota yang diinginkan, dari Paris, Roma ke Yerusalem, hingga Kabul.

Audio berbahasa Arab yang berdurasi sekitar 28 menit tersebut diterjemahkan oleh SITE Intelligence Group. Tampaknya rekaman suara tersebut adalah upaya menggalang pejuang ISIS dan mengintimidasi dunia internasional di tengah keterpurukan ISIS di Irak.

Al-Adnani juga memanfaatkan keputusan Boko Haram—yang baru-baru ini terkenal brutal karena pengeboman dan penculikan gadis—untuk bergabung dengan ISIS. Dia menyebutnya "pintu baru dibuka oleh Allah" dan diarahkan jihad ke Afrika Barat.

"Semua muslim, kalian semua harus datang ke negara Anda, kami mengimbau Anda untuk memobilisasi jihad. Kami mendorong Anda dan memanggil Anda untuk berimigrasi untuk jihad dan berimigrasi ke saudara Anda di Afrika Barat," kata pemimpin teroris tersebut.

Sejauh ini belum ada tanggapan resmi dari Gedung putih dan sekutunya terkait dengan ancaman tersebut. Namun beberapa pihak mengatakan rekaman itu hanya sebagai propaganda ISIS dan bentuk frustrasi karena kekalahan mereka di Irak oleh Angkatan Bersenjata Irak, yang dibantu milisi Syiah dan disokong Amerika Serikat.

NATIONALPOST | YON DEMA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

21 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya