Studi Ini Berhasil Petakan Kekuatan ISIS di Twitter

Sabtu, 7 Maret 2015 05:59 WIB

Akun twitter Newsweek yang diretas oleh Negara Islam (ISIS). twitter.com

TEMPO.CO, New York - Sebuah studi akhirnya menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang akun Twitter pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Studi ini menyebut klaim lokasi pendukung ISIS terbanyak adalah Arab Saudi.

Studi tersebut dilakukan oleh ahli ekstremisme media sosial, J.M. Berger dan Jonathon Morgan. Mereka menggandeng Brookings Institution dan Google Ideas. "Para mujahid akan mengeksploitasi segala jenis teknologi demi keuntungan mereka," kata Berger, seperti dilaporkan New York Times, Kamis, 5 Maret 2015. Twitter justru tidak ikut serta dalam studi ini. Studi menganalisis sampel 20 ribu akun Twitter pendukung ISIS.

Hasil penelitian sejak September hingga Desember 2014, diperkirakan ada setidaknya 46 ribu akun Twitter pendukung ISIS. Tidak semuanya aktif dalam waktu bersamaan. Jumlah akun itu terus bertambah tiap tahun. Pada 2014, tercatat ada 11.902 akun. Padahal, pada 2012 dan 2013, baru ada 2.380 dan 4.378 akun.

Lokasi yang terbanyak diklaim oleh akun-akun itu adalah Arab Saudi, yaitu 866 akun. Akun yang mengklaim berdomisili di Suriah ada 407. Sedangkan yang mengklaim ada di Irak sebanyak 453 akun. Posisi selanjutnya, 404 akun mengklaim berada di Amerika Serikat dan 326 akun di Mesir.

Nyaris sebanyak satu dari lima akun pendukung ISIS memilih bahasa Inggris sebagai bahasa utama mereka. Sedangkan tiga per empat akun memilih bahasa Arab. Sebanyak 18.425 akun mencuit hingga 50 kali sehari. Lainnya, 817 akun, mencuit 50-100 kali per hari. Adapun 213 akun mencuit 100-150 kali sehari.

Meski demikian, kesuksesan ISIS di media sosial, kata studi itu, lebih karena peran sekelompok pengguna hiperaktif berjumlah 500-2.000 akun yang mencuit sangat nyaring. Berdasar temuan ini, Berger dan Morgan menyarankan perusahaan media sosial dan pemerintah AS bekerja sama merespons ekstremisme di media sosial.

NEW YORK TIMES | BROOKINGS | ATMI PERTIWI

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

29 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

29 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

38 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

39 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

40 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

40 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

41 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

41 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

41 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya