Pelaku 'Teror Darah' Konjen RI di Australia Rupanya Wanita  

Reporter

Rabu, 4 Maret 2015 05:01 WIB

Para siswa membawa poster yang memprotes pernyataan PM Australia Tony Abbott, saat aksi Koin Untuk Australia di SD Muhammadiyah, Surabaya, 23 Februari 2015. Dikutip dari Sydney Morning Herald, Abbott menyebut pernah memberi miliaran dolar untuk tsunami Aceh. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, SYDNEY - Staf Konsulat dan warga Indonesia di Sydney diminta waspada setelah adanya “teror” pelemparan balon berisi “darah palsu” ke kantor konsulat di 236 Maroubra Road, Maroubra, New South Wales, Australia, kemarin. Cairan berwarna merah itu diduga terkait dengan rencana eksekusi mati dua warga Australia terpidana kasus narkoba, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Soal ini diketahui penjaga konsulat pukul 05.40.

Menurut Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri, Sofia Sudarma, KJRI Sydney juga mengimbau warga Indonesia di wilayah kerja New South Wales, Brisbane, dan Australia selatan agar selalu berhati-hati.

Konsul Jenderal Indonesia di Sydney, Yayan G.H. Mulyana, kepada Sydney Morning Herald mengatakan, berdasarkan rekaman kamera CCTV, balon itu diletakkan oleh seorang perempuan Senin malam pukul 22.30. Dia kemudian meledakkan 10 balon berisi cairan berwarna merah itu di luar gerbang gedung. “Tentu saja apa yang terjadi pagi ini telah menciptakan perasaan tidak aman di antara kami,” ujarnya.

Pejabat Bidang Sosial dan Budaya Konjen RI, Akbar Makarti, menyebut darah palsu itu sebagai ancaman kecil. Namun, ia menambahkan, ditemukan juga obyek seperti “pisau” di Cooper Street, tak jauh dari konsulat. “Itu mungkin perlu jadi perhatian serius, jika itu sebuah ancaman,” kata Makarti. Polisi Federal Australia telah menyelidiki penemuan pisau itu.

Mulyana mengatakan ini adalah insiden ketiga dalam satu bulan terakhir. Sebelumnya, ada dua unjuk rasa damai. Ada yang memasang spanduk besar bertulisan “Grasi untuk Chan dan Sukumaran” yang diikat ke pintu konsulat. Satunya lagi, seorang warga memasang tanda hati di pagar. “Sekarang ada lagi. Tapi yang hari ini berbeda,” kata dia.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Jakarta mengatakan, Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman sudah melaporkan apa yang ia sebut sebagai “insiden kecil” itu ke Presiden Joko Widodo. “Jangan terlalu dipikir serius atau berlebihan,” kata Pratikno di Istana Negara. “Kita tak perlu paranoid.” Jokowi, ujar Pratikno, hanya menyampaikan agar hubungan diplomatik Indonesia dengan Australia tetap baik.

Perkembangan lainnya, Chan dan Sukumaran dipastikan akan dipindahkan dari Penjara Krobokan, Denpasar, ke lokasi eksekusi di Nusakambangan, hari ini. “Koordinasi sudah selesai. Pemindahan dilaksanakan besok siang (hari ini),” kata Kepala Kejaksaan Tinggi Bali, Momock Bambang Samiarso, kemarin.

ABDUL MANAN| ROFIQI HASAN | HERALD SUN | DAILY TELEGRAPH

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

4 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

5 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

5 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

5 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

12 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

13 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

15 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

16 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya