TEMPO.CO, Washington - Twitter Inc dan pemerintah AS sedang menyelidiki dugaan ancaman yang dibuat oleh kelompok militan Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS) terhadap pendiri dan karyawan situs jejaring sosial itu. Satu dugaan ancaman diarahkan kepada salah satu pendiri Twitter, Jack Dorsey. Demikian laporan NBC.
Pendukung ISIS, dalam posting secara online pada Minggu, menyeru serangan terhadap Twitter dan seluruh "kepentingan" mereka. Termasuk di dalamnya adalah ancaman pembunuhan. BuzzFeed pertama kali menurunkan berita ini.
"Perang virtual Anda pada kami akan menyebabkan perang nyata kepada Anda," demikian bunyi satu posting secara online para pendukung ISIS, menurut BuzzFeed. "Kami bilang dari awal bahwa ini bukan perang Anda. Tapi Anda terus menutup akun kami di Twitter. Kami selalu datang kembali."
Milisi ISIS sangat bergantung pada Twitter dan media sosial lainnya untuk berkoordinasi dan berkomunikasi. Video mengejutkan berisi pemenggalan dan tindakan kekerasan lainnya terhadap musuh-musuh mereka juga diunggah ke media sosial.
Beberapa situs media sosial, termasuk Twitter, memutuskan untuk menghapus posting-an itu. Mereka juga menangguhkan akun yang mengunggah konten kekerasan, termasuk eksekusi.
Perwakilan Twitter tidak bisa segera dihubungi untuk memberi komentar. Dorsey sendiri tidak menjawab atau mengakui ancaman dalam tweet-nya pada hari Minggu. "Tim keamanan kami sedang menyelidiki kebenaran ancaman tersebut dengan aparat penegak hukum yang relevan," kata Twitter dalam sebuah pernyataan.
NBC | INDAH P.
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
2 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
21 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
22 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
30 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
31 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca SelengkapnyaKronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas
31 hari lalu
Ramai di media sosial unggahan cerita korban yang diduga mengalami tindakan kekerasan oleh sopir GrabCar. Bagaimana kronologinya?
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
33 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
33 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
33 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
34 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca Selengkapnya