TEMPO.CO, Kairo - Polisi Mesir menahan tiga pria, Rabu, 25 Februari 2015, karena membantai seekor anjing. Aksi brutal ketiga laki-laki itu diketahui setelah polisi menyaksikan rekaman video yang beredar di jejaring media sosial.
Dalam rekaman video itu disebutkan, pembunuhan terhadap anjing itu sudah diketahui oleh majikannya sebagai bagian dari balasan karena sebelumnya binatang tersebut menggigit salah satu pelaku.
Menurut pemilik anjing, Mohammed Sayed, dalam acara talkshow di stasiun televisi, Rabu malam, 25 Februari 2015, waktu setempat, dia telah menyerahkan anjingnya kepada mereka sebagai bagian dari kesepakatan. Dia menjelaskan, kasus tersebut bermula dari insiden beberapa bulan lalu ketika anjingnya, bernama Max, menggigit delapan orang saat dia berdebat dengan tetangganya.
"Anjing saya begitu setia, dia menatapku saat sekarat seolah memohon agar saya menyelamatkannya. Tapi saya tidak berdaya melakukannya," kata Sayed.
Untuk mempertanggungjawabkan perilakunya, polisi saat ini menahan pelaku masing-masing berusia 28 tahun, 29 tahun, dan 32 tahun. Polisi tidak bersedia menyebutkan nama-nama mereka ke media.
Salah satu adegan dalam video itu menunjukkan seekor anjing warna cokelat dirantai sebelum dibantai dengan parang dan dipukuli dengan tongkat kayu oleh ketiga pria tersebut. Insiden pembunuhan itu berlangsung di Distrik Shubra, Qaliubeya.
Kekejaman ini langsung memicu protes di mana-mana termasuk dari kelompok penyayang binatang di Mesir. "Pelaku harus dihukum berat," kata mereka.
Menurut hukum acara pidana di Mesir, seseorang yang terbukti membunuh hewan pemeliharaan milik pemelihara dan dilakukan dengan sengaja, maka pelaku akan diganjar hukuman enam bulan penjara.
AHRAMONLINE | ABC NEWS | CHOIRUL
Berita terkait
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaMesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia
5 Mei 2017
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.
Baca SelengkapnyaSeniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia
4 Mei 2017
Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya