TEMPO.CO, Jakarta - Laporan yang dikeluarkan organisasi pembela media “Wartawan Tanpa Tapal Batas” (Reporters Without Borders) mengatakan kebebasan pers menurun di seluruh dunia tahun lalu. Indeks Kebebasan Pers Dunia tahunan mengatakan keadaan di dua pertiga dari 180 negara yang disurvei memburuk pada 2014.
Penurunan itu diakibatkan konflik bersenjata dan tindak teror oleh kelompok non-negara seperti kelompok teroris Negara Islam (ISIS).
Indonesia menduduki peringkat 138 dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia tahun 2015 yang dirilis hari Kamis (12/2) tersebut. Peringkat tahun ini turun dari peringkat ke-132 tahun lalu.
Iran, Cina, Suriah, dan Korea Utara termasuk di antara negara-negara yang terendah tingkat kebebasan persnya. Lima negara yang peringkatnya tertinggi semua berada di Eropa Barat, sementara peringkat Amerika Serikat berada di peringkat ke-49 tahun ini, atau turun 3 poin dari tahun lalu. Penurunan peringkat AS ini antara lain karena penindakan tegas terhadap “whistleblowers” (pengungkap) di bawah Presiden Obama
Menurut laporan itu, pelanggaran terhadap kebebasan pers meningkat 8 persen sejak 2013, yang berakibat buruk terhadap sebagian besar dari ke-180 negara yang disurvei. Finlandia memperoleh angka terbaik untuk tahun kelima, yang membantu Eropa dan Balkan memperoleh angka terbaik, walaupun kawasan itu mengalami penurunan angka kebebasan pers.
Timur Tengah dan Afrika Utara di posisi terakhir. Laporan itu mengatakan sebagian besar kawasan itu dikuasai oleh kelompok-kelompok yang bukan negara “yang membuat informasi independen sama sekali tidak ada.”
Konflik yang sedang berlangsung di Suriah, Irak, dan Ukraina telah berakibat dahsyat. Dan kelompok-kelompok pemberontak seperti ISIS dan Boko Haram melakukan tindakan-tindakan keras, dengan menggunakan agama untuk membenarkan kekerasan brutal terhadap wartawan.
Laporan itu mengatakan kelompok-kelompok yang bukan negara seperti teroris Islamis, pedagang narkoba Amerika Latin dan mafia “menggunakan ketakukan dan pembalasan untuk membungkam wartawan dan blogger yang berani menyelidiki mereka atau tidak mau bertindak sebagai corong mereka.”
VOA | REPORTERS WITHOUT BORDERS | WINONA AMANDA
Berita terkait
PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris
1 menit lalu
PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.
Baca SelengkapnyaBamsoet Terima Penghargaan Collaborator Network di Mata Lokal Awards 2024
3 menit lalu
Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi terhadap berbagai peran Bamsoet dalam memajukan berbagai produk dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional
7 menit lalu
PT Pertamina Trans Kontinental memulai operasional kapal Transko Moloko miliknya di perairan Malaysia.
Baca SelengkapnyaKasus Persetubuhan Anak hingga Korban Melahirkan dan Depresi Mandek, Kak Seto akan Datangi Polres Tangsel
9 menit lalu
"Kami akan pertanyakan dulu kenapa ini begitu lama. Karena yang diprihatinkan, polres berbelit-belit," kata Kak Seto.
Baca SelengkapnyaSeloroh Airlangga soal Khofifah-Emil Maju di Pilkada Jawa Timur: Kami Pikir Mau ke Jakarta
14 menit lalu
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto resmi memberikan dukungan kepada pasangan Khofifah-Emil Dardak.
Baca SelengkapnyaBMKG Prakirakan Hujan Melanda Sebagian Kota Besar, Waspadai Banjir Rob di Pesisir Jateng
19 menit lalu
Sirkulasi siklonik membentuk daerah konvergensi yang mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan.
Baca SelengkapnyaReview Film Cash Out: Serba Kurang Meyakinkan
22 menit lalu
Review film Cash Out yang dibintangi John Travolta sebagai dalang kriminal yang menghadapi pengkhianatan terbesar pada karier pencuriannya.
Baca SelengkapnyaDua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman
25 menit lalu
Ketua MKMK menyebut dua pasal di revisi UU MK ini mengancam kemerdekaan kekuasaan kehakiman. Pasal mana saja itu?
Baca SelengkapnyaBaznas RI Nobatkan Walkot Makassar Jadi Duta Zakat Indonesia
27 menit lalu
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, dinobatkan sebagai Duta Zakat Indonesia oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, di Anjungan City Of Makassar, usai Gerakan Makassar Salat Subuh Berjemaah, Sabtu 18 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaOrang Asia Lebih Rentan Terkena Hipertensi, Ini Faktornya
31 menit lalu
Orang Asia punya gen yang sensitif dengan garam. Mereka rentan terkena hipertensi dibanding ras lainnya.
Baca Selengkapnya