Perdana Menteri Yunani Ini Pemuja Che Guevara  

Reporter

Senin, 26 Januari 2015 16:54 WIB

Alexis Tsipras, Perdana Menteri Yunani yang baru terpilih. REUTERS/Alkis Konstantinidis

TEMPO.CO, Athena - Kemenangan partai sayap kiri Yunani, Syriza, pada Senin, 26 Januari 2015, membawa Alex Tsipras--pemimpin partai tersebut-- ke kursi perdana menteri. Alex menjadi perdana menteri termuda Yunani sejak 1865.

Lahir pada 28 Juli 1974, seperti dilansir Sky News, Alexis Tsipras sejak remaja sudah tertarik dengan dunia politik dan melakukan gerakan revolusioner. Ia bergabung dengan sebuah organisasi komunis kaum muda. Pada usia 17 tahun, ia mengorganisasi gerakan reformasi pendidikan di SMA-nya. Revolusi tersebut adalah penegakan hak untuk menilai diri sendiri apakah ingin masuk kelas atau tidak. (Baca: Partai Antipenghematan Menang Pemilu di Yunani)

Selepas SMA, ia melanjutkan studi di teknik sipil di National Technical University of Athens (NTUA) dan lulus pada 2000. Setelah itu, ia melanjutkan studi pascasarjana dalam bidang perencanaan kota dan wilayah di NTUA. Dia juga mulai bekerja sebagai insinyur sipil dalam industri konstruksi. Dia menulis beberapa studi dan proyek dengan tema Kota Athena.

Sebagai mahasiswa, ia bergabung dengan kelompok gerakan sayap kiri Enceladus. Alex terpilih menjadi anggota dewan eksekutif serikat mahasiswa di NTUA. Ia menjadi perwakilan mahasiswa di senat universitas. Pada 1995-1997, ia adalah anggota Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Mahasiswa Nasional Yunani.

Namanya melambung saat gerakan mahasiswa di Yunani dimulai. Ia tampil sebagai tamu dalam acara televisi yang diselenggarakan oleh jurnalis Anna Panagiotarea. Dalam wawancara, ia membela hak siswa SMP dan SMA dalam soal ketidakhadiran siswa tanpa pemberitahuan orang tua--pembelaan yang bertentangan dengan pendapat kebanyakan orang.

Pada 2008 ia memulai karier politiknya. Alex menjadi pemimpin muda Partai Syriza yang dibentuk pada 2004. Partai ini merupakan koalisi kelompok sayap kiri dari beragam latar belakang, dari Maois hingga kiri hijau.

Alex dikenal sebagai pemimpin yang nyentrik dan tidak mempunyai rasa takut. Sebagai pemimpin Syriza, Alex melakukan pendekatan yang dahsyat kepada masyarakat dan berkomitmen melaksanakan agenda anti-penghematan. Ia membawa partainya meraih 27 persen suara pada Pemilihan Umum 2012. Hal tersebut membuat Syriza menjadi partai terbesar kedua di parlemen Yunani.

Pemimpin yang menyatakan tidak suka dan tidak akan memakai dasi ini, walaupun telah melunakkan pendekatan kepada publik agar menjadi pendukungnya, masih memiliki gairah revolusioner Che Guevara. Sebab, ia adalah pengagum fanatik Che Guevara.

Selain itu, Alex dikenal nyentrik karena, antara lain, menjelang Pemilu 2012, ia lebih suka bepergian dengan menggunakan sepeda motor dibanding mobil mewah. Dia tidak seperti pemimpin partai lain.

Kebijakan penghematan dilaksanakan karena selama lima tahun ini Yunani didera resesi, kenaikan pajak, dan tingkat pengangguran yang parah--satu dari empat orang menganggur. Tapi Alexis melawan kebijakan tersebut. Ia merupakan pemimpin yang dengan tegas menyatakan anti terhadap kebijakan itu.

Ia ingin melakukan negosiasi ulang persyaratan bailout International Monetary Fund dan Uni Eropa. Selain itu, ia ingin mengusahakan penghapusan sebagian utang Yunani oleh Eropa. Bisa dibilang, ia melawan arus Eropa.

SKYNEWS | CININTYA SYAKYAKIRTI

Baca juga:
Serena Williams Tetap Perkasa Saat Sakit Batuk
Mata: Van Gaal Bawa MU ke Jalan Benar
Hambalang, Bendahara PDIP Disebut Terima Rp 2,5 M
Mimpi Ayah Sherina, Birokrat Baru Industri Kreatif

Berita terkait

Cerita Aksi Petani dan Peternak Yunani Bawa Traktor ke Gedung Parlemen di Athena

23 Februari 2024

Cerita Aksi Petani dan Peternak Yunani Bawa Traktor ke Gedung Parlemen di Athena

Aksi petani dan peternak di Yunani dalam rangkaian demonstrasi besar selama 2 hari menyuarakan tentang kesejahteraan mereka yang belum terjamin.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Presiden Yunanai Mengunjungi Turki

22 Mei 2017

Pertama Kali, Presiden Yunanai Mengunjungi Turki

Presiden Pavlopoulos akan mengunjungi Ecumenical Patriarchate, gereja ortodoks di Istanbul.

Baca Selengkapnya

Kereta Api Menabrak Rumah di Yunani, 3 Tewas  

14 Mei 2017

Kereta Api Menabrak Rumah di Yunani, 3 Tewas  

Belum diketahui penyebab kereta api keluar dari rel.

Baca Selengkapnya

Yunani: Turki Berharap Tentaranya Diekstradisi

25 Februari 2017

Yunani: Turki Berharap Tentaranya Diekstradisi

Delapan anggota militer Turki terbang ke Yunani dengan helikopter pada 2016 usai gagal melancarkan kudeta terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Baca Selengkapnya

Bom 226 Kg Ditemukan, 75 Ribu Warga Yunani Dievakuasi

12 Februari 2017

Bom 226 Kg Ditemukan, 75 Ribu Warga Yunani Dievakuasi

Sekitar 75 ribu penduduk Thessaloniki, kota terbesar kedua Yunani mulai dievakuasi setelah ditemukan bom sebesar 226 kilogram.

Baca Selengkapnya

Yunani Batalkan Ekstradisi Tersangka Kudeta ke Turki

27 Januari 2017

Yunani Batalkan Ekstradisi Tersangka Kudeta ke Turki

Mahkamah Agung Yunani membatalkan keputusan ekstradisi delapan anggota Angkatan Udara Turki yang diduga terlibat kudeta gagal Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Musim Salju di Eropa, PBB Khawatirkan Nasib Pengungsi

13 Januari 2017

Musim Salju di Eropa, PBB Khawatirkan Nasib Pengungsi

"Jumlah korban meninggal untuk tahun ini mencapai 27 orang," katanya.

Baca Selengkapnya

Duh, Anonymous Retas Semua Bank Sentral dalam 30 Hari

4 Mei 2016

Duh, Anonymous Retas Semua Bank Sentral dalam 30 Hari

Anonymous, kelompok peretas, menyerang sistem komputerisasi bank sentral Yunani kemarin, 3 Mei 2016.

Baca Selengkapnya

Dua Pengungsi Idomeni di Yunani Membakar Diri  

23 Maret 2016

Dua Pengungsi Idomeni di Yunani Membakar Diri  

Dua pengungsi yang tinggal di kamp Idomeni, Yunani, membakar diri sendiri saat berlangsung protes pengungsi.

Baca Selengkapnya

Kamp Pengungsi Timteng 'Idomeni' Lebih Buruk daripada Kamp Nazi  

20 Maret 2016

Kamp Pengungsi Timteng 'Idomeni' Lebih Buruk daripada Kamp Nazi  

Kondisi kamp Idomeni, kata Kouroublis, sangat kumuh dan tidak layak huni serta begitu menyedihkan bagi pengungsi dari Suriah dan Irak.

Baca Selengkapnya