Pengunjuk Rasa Ditangkap di Rumah Mantan Wapres AS

Reporter

Editor

Abdul Manan

Senin, 12 Januari 2015 13:11 WIB

AP/Brennan Linsley

TEMPO.CO, Washington - Dua pengunjuk rasa ditangkap polisi di McLean, Virginia, di rumah mantan wakil presiden Dick Cheney, Sabtu, 10 Januari 2015, setelah sekitar 20 demonstran, beberapa di antaranya memakai baju penjara warna oranye, berjalan ke rumah Cheney untuk menandai ulang tahun ke-14 pembukaan penjara Teluk Guantanamo.

"Para pengunjuk rasa dari kelompok antiperang Code Pink itu berjalan ke rumah Cheney sebelum polisi tiba dan meminta mereka untuk pergi," kata juru bicara polisi Fairfax Roger Henriquez. Dua anggota Code Pink yang menolak pergi ditangkap atas tuduhan masuk ke properti orang lain tanpa izin.

Polisi mengidentifikasi dua orang itu sebagai Tighe Barry, 57 tahun, dan Hawa Tetaz, 83 tahun, keduanya dari Washington DC. Dua orang itu didakwa melakukan pelanggaran masuk ke properti orang lain tanpa izin dan melanggar ketertiban.

Anggota Code Pink lainnya juga melakukan demonstrasi tanpa insiden di luar rumah Direktur badan intelijen AS, Central Intelligence Agency (CIA), John Brennan, juga di Washington, DC, di pinggiran McLean. Demonstrasi ini sebagai bagian dari "Guantanamo Anniversary Weekend Torturers Tour."

Sebuah laporan Senat AS bulan lalu menyatakan bahwa CIA mengelabui Gedung Putih dan masyarakat tentang praktek penyiksaan atas kelompok militan yang ditahan setelah serangan 11 September 2001, serta bertindak lebih brutal dan meluas daripada yang diakui.

Cheney membela penggunaan teknik interogasi keras CIA kepada tersangka teroris setelah serangan menggunakan pesawat yang dibajak oleh Al-Qaeda, yang menewaskan lebih dari 3.000 orang di New York dan Washington.

Penjara di Teluk Guantanamo, Kuba, dibuka pada Januari 2002 untuk menampung tersangka militan dan masih memenjarakan 127 tahanan hingga kini. Padahal Presiden AS Barack Obama sudah berjanji untuk menutup fasilitas tersebut. Obama menghadapi hambatan Kongres dalam mewujudkan rencananya untuk mengosongkan penjara itu sebelum ia mengakhiri masa jabatannya.

REUTERS | ABDUL MANAN

Berita Lainnya
Kartun Muhammad Dicetak Ulang, Surat Kabar Diteror
Rusia Larang Gay dan Lesbian Mendapat SIM
AS Akan Tutup 15 Pangkalan Militernya di Eropa
Obama Tunjuk Cohen Sebagai Wakil Direktur CIA
Teroris di Supermarket Paris Terlibat ISIS

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya