TEMPO.CO, Washington - Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengumumkan bahwa angkatan bersenjata negara itu tidak akan lagi menggunakan 15 pangkalan militernya di seluruh Eropa. Program yang diumumkan Kamis, 8 Januari 2015 ini, adalah bagian dari restrukturisasi utama kehadiran militer AS di Eropa, yang akan memakan biaya sekitar US$ 1,4 miliar dan diperkirakan akan menghemat anggaran sekitar US$ 500 juta per tahun mulai awal 2020.
Meskipun langkah ini diharapkan dapat mengurangi jumlah pasukan di beberapa lokasi di Eropa, AS berharap pada akhirnya ini akan memperkuat kemampuan militer negara itu di Eropa dengan memungkinkan untuk menggunakan sumber dayanya secara lebih efektif.
AS saat ini memiliki sekitar 66.000 tentara yang dikerahkan di Eropa. Namun, jumlah ini tidak akan terpengaruh oleh langkah terbaru ini. Sebab, Angkatan Bersenjata Amerika Serikat akan terus melakukan rotasi pasukannya di Eropa untuk pelatihan dan kegiatan NATO lainnya.
Pangkalan militer AS di Inggris, Jerman, Belgia, Belanda, Italia dan Portugis akan ditutup antara 2018 dan 2021, yang mengakibatkan sekitar 1.100 pekerja lokal kehilangan pekerjaan. "Saya tahu bahwa ini akan mengakibatkan pengurangan tenaga kerja lokal kami di beberapa lokasi," kata Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel dalam sebuah pernyataan.
Hagel menambahkan, restrukturisasi keseluruhan pangkalan militer di Eropa juga mencakup reposisi ribuan tentara AS dan personel sipil di wilayah ini dalam waktu dekat.
"Pada akhirnya, transformasi ini infrastruktur kami akan membantu memaksimalkan kemampuan militer kami di Eropa dan membantu memperkuat kemitraan Eropa yang penting kami, sehingga kami dapat mendukung sekutu dan mitra NATO kami di wilayah ini," kata Hagel.
Selain mengembalikan 15 pangkalan militer ke negara-negara tuan rumah, Departeman Pertahanan juga mengumumkan penempatan pesawat F-35 yang berbasis di Eropa di Pangkalan Udara Kerajaan Inggris (RAF) Lakenheath. Pesawat pertama dijadwalkan tiba di RAF Lakenheath tahun 2020.
Menurut Departemen Pertahanan, penempatan F-35 di Inggris ini akan mengakibatkan pengurangan sekitar 2.000 personel AS di negara itu selama beberapa tahun ke depan.
ibtimes.com | The Hill | Abdul Manan
Berita Lainnya
Teror di Paris, Pria Muslim Penyelamat Ini Dipuji
Skandal Pangeran Andrew Ditawar Jadi Film Porno
Kartun Muhammad Dicetak Ulang, Surat Kabar Diteror
Rusia Larang Gay dan Lesbian Mendapat SIM
Obama Tunjuk Cohen Sebagai Wakil Direktur CIA
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya