Jeannette Bougrab (tengah), pasangan editor Charlie Hebdo yang terbunuh, Charb, dalam aksi solidaritas "Je Suis Charlie" di Paris, 9 Januari 2015. ERIC FEFERBERG/AFP/Getty Images
TEMPO.CO, Paris - Pasangan Stephane Charbonnier, Pemimpin Redaksi Charlie Hebdo, Jeannete Bougrad, mengatakan kerap merasa Charbonnier akan dibunuh suatu hari.
Dalam sebuah wawancara penuh emosional, Jeannette mengatakan Charbonnier suatu saat akan mati seperti Theo van Gogh, sutradara film asal Belanda yang dibunuh pada 2004. (Baca:Teror di Paris, Eiffel Berubah Gelap)
Jeannete menyatakan telah berkali-kali meminta Charbonnier meninggalkan Prancis, tapi permintaan itu selalu ditolak Charbonnier. "Kekasih saya mati karena menggambar untuk media," kata Jeannette, seperti dikutip dari Dailymail.co.uk, Jumat, 9 Januari 2015.
Jeannette mengatakan Charbonnier hidup tanpa rasa takut. Namun Charbonnier juga sadar bahwa nyawanya terancam. Jeannette tinggal bersama Charbonnier dan seorang putri adopsi selama tiga tahun belakangan ini. (Baca:Begini Solidaritas Koran Dunia untuk Charlie Hebdo)
Sebelumnya, penembakan terjadi di Paris, Rabu, 7 Januari 2015, terhadap 12 orang di kantor redaksi Charlie Hebdo. Media yang kerap menampilkan gambar karikatur satire tersebut diserang tiga orang tak dikenal.
Diduga penembakan itu terjadi karena majalah itu memuat karikatur satire tentang pemimpin ISIS, Al-Baghdadi.