Profil Charlie Hebdo yang Diserang di Prancis  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 8 Januari 2015 16:19 WIB

Charb, direktur penerbitan media satir Charlie Hebdo, bersama kartunis bernama Cabu, Honore, Tignous, dan Wolinski serta ekonom Bernard Maris tewas dalam penyerangan. Dikabarkan Charlie Hebdo baru mencuit tentang karikatur pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, sesaaat sebelum penyerangan. REUTERS/Jacky Naegelen

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor majalah mingguan Charlie Hebdo yang diserang oleh kelompok teroris pada Rabu, 7 Januari 2015, di Paris, Prancis, merupakan majalah satire atau kerap menyindir melalui tulisan dan karikatur. Charlie Hebdo kerap menerbitkan artikel yang ekstrem tentang Katolik, Islam, Yahudi, politik, budaya, dan lainnya.

Mengutip informasi dari Washington Post, Charlie Hebdo terbit pada 1969 sampai 1981. Majalah ini sempat tutup kemudian terbit lagi pada 1992. Pemimpin Redaksi Charlie Hebdo Stéphane Charbonnier, atau Charb, tewas dalam serangan tersebut. (Baca: Charlie Hebdo Diserang, Pena dan Rokok Bicara)

Majalah Charlie Hebdo punya motto: “All components of left wing puralism, and even abstainers”. Majalah mingguan ini sudah dua kali diserang. Serangan pertama terjadi pada 2 November 2011 saat kantor majalah tersebut dilempari bom. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. "Ini merupakan pertama kalinya kami diserang, tetapi kami tidak mau hal ini mempengaruhi kami,” kata Charb setelah serangan pada November 2011 itu. (Baca: Soal Charlie Hebdo, Ini Kata Penulis Ayat Setan)

Serangan kedua terjadi pada 7 Januari 2015. Penyerangan ini diduga merupakan respons atas edisi Charlie Hebdo yang memuat sampul bergambar kartun Muhammad yang sedang berkata: "100 lashes of the whip if you don't die laughing." (Baca: 4 Kartunis Nyentrik Korban Serangan Charlie Hebdo)

Serangan yang terjadi saat rapat redaksi ini mengakibatkan 12 orang tewas, 4 orang luka parah, dan 11 orang luka ringan. Charb dan empat kartunis--Cabu, Honoré, Tignous, dan Wolinski--tewas. Dua polisi juga terbunuh dalam peristiwa ini. (Baca: Serangan 'Pembalasan Nabi', Kesaksian Warga Paris)

Pada 2001, Charlie Hebdo pernah dituntut oleh dua kelompok Islam Prancis karena menggambarkan kartun Nabi Muhammad. Namun tuntutan itu ditolak dengan alasan kartun dilindungi oleh hukum kebebasan berekspresi, dan mereka tidak menyerang Islam tetapi fundamentalis. (Baca: Kartunkan Muhammad, Charlie Hebdo Dikritik Obama)

Pada September 2012, Charlie Hebdo juga menerbitkan kartun satire seri Muhammad. Lantaran gambar karikatur ini diterbitkan beberapa hari setelah serangkaian serangan terhadap berbagai kantor perwakilan Amerika Serikat di sejumlah negara, polisi Prancis menghubungi kantor Charlie Hebdo untuk mempertimbangkan penerbitan majalah tersebut. Redaksi Charlie Hebdo menolak permintaan itu. (Baca juga: Penyerang Charlie Hebdo Kakak-Adik, Siapa Dia?)

CININTYA SYAKYAKIRTI | WASHINGTON POST

Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti

Berita terpopuler lainnya:
Ekor Air Asia Ditemukan di Dasar Laut
Kutipan Utuh Fatwa Boleh Interupsi Khotbah Ngawur
Menteri Jonan: Kenapa Saya Harus Tunduk Singapura?

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

29 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

30 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

38 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

39 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

41 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

41 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

41 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

41 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

42 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya