Charlie Hebdo Diserang, Pena dan Rokok Bicara

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 8 Januari 2015 15:12 WIB

Charb, direktur penerbitan media satir Charlie Hebdo, bersama kartunis bernama Cabu, Honore, Tignous, dan Wolinski serta ekonom Bernard Maris tewas dalam penyerangan. Dikabarkan Charlie Hebdo baru mencuit tentang karikatur pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, sesaaat sebelum penyerangan. REUTERS/Jacky Naegelen

TEMPO.CO, Paris - Hampir 10 ribu orang berkumpul di Place de la Republique, Paris, Prancis, pada Rabu malam, 7 Januari 2015. Mereka bernyanyi, bergandeng tangan, membawa berbagai macam tulisan, dan ribuan lilin. Mereka juga mengangkat pena tinggi-tinggi ke udara.

Seperti diberitakan Sydney Morning Herald, Kamis, 8 Januari 2015, aksi angkat pena ini sebagai simbolisasi kedukaan mereka terhadap para jurnalis majalah mingguan Charlie Hebdo yang tewas karena ditembak kelompok ekstremis Islam. (Baca: Sindir ISIS, 11 Pekerja Majalah Tewas Ditembak)

Seraya mengangkat pena, mereka menyerukan, "Liberte d'expression" (kebebasan berekspresi), "N'est pas peur" (kami tidak takut), dan "Vive Charlie" (hidup Charlie). Mereka prihatin atas prinsip kebebasan yang seharusnya dijunjung tinggi di negaranya, tapi ternoda dengan insiden tersebut. (Baca: Soal Charlie Hebdo, Ini Kata Penulis Ayat Setan)

Para pengunjuk rasa juga menyanyikan lagu kebangsaan Prancis, The Marseillaise, serta mengangkat tulisan "Je Suis Charlie" (Saya Charlie) dan menyalakan lilin sebagai tanda dukacita. Mereka juga menyalakan rokok dan mengangkatnya ke udara sebagai simbol yang selalu masyarakat Prancis lakukan saat mengkritisi suatu hal di negaranya. (Baca: 4 Kartunis Nyentrik Korban Serangan Charlie Hebdo)

Dengan memasang muka tenang, pengunjuk rasa berulang kali menyenandungkan nada "Charlie n'est pas mort" (Charlie tidak mati) yang dibuat sendiri oleh mereka. Aksi damai ini berlangsung selama beberapa jam. (Baca: Muslim Ini Tewas Akibat Serangan ke Charlie Hebdo)

Seusai beraksi, massa bubar dengan tertib kemudian beralih ke kafe-kafe dan restoran di pinggir jalan Kota Paris untuk melepas lelah. Mereka berharap insiden ini tak terulang lagi dan kebebasan pers tetap dapat dijunjung tinggi. (Baca: Kartunkan Muhammad, Charlie Hebdo Dikritik Obama)

SYDNEY MORNING HERALD | YOLANDA RYAN ARMINDYA

Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti

Berita terpopuler lainnya:
Ekor Air Asia Ditemukan di Dasar Laut
Kutipan Utuh Fatwa Boleh Interupsi Khotbah Ngawur
Menteri Jonan: Kenapa Saya Harus Tunduk Singapura?

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

21 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya