Polisi Turki Tewas Diserang Bom Bunuh Diri

Reporter

Rabu, 7 Januari 2015 20:00 WIB

Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu. AP/Andres Kudacki

TEMPO.CO, Ankara - Seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di kawasan wisata ternama di Istanbul menewaskan seorang polisi dan menyebabkan ssejumlah orang cedera. Keterangan tersebut disampaikan oleh Gubernur Kota, Vasip Sahin.

Peristiwa itu bermula dari kedatangan seorang perempuan ke kantor polisi di Distrik Sultanahmet, Selasa, 6 Januari 2015. Dia berbicara dalam bahasa Inggris melaporkan kehilangan dompet dengan tenang. "Sesaat kemudian, dia meledakkan dirinya," kata koresponden Al Jazeera, Bernard Smith.

Distrik Sultanahmet merupakan daerah wisata yang sangat terkenal di dunia. Di kawasan ini berdiri sebuah Masjid Biru dan museum Aga Sophia yang dikunjungi oleh ribuan warga Turki dan wisatawan manca negara saban hari.

Kantor berita AFP dalam laporannya menyebutkan, petugas gawat darurat tampak di tempat kejadian perkara dan jalur trem ke kota untuk sementara dihentikan. Menurut Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu kepada wartawan, pelaku membawa dua bom namun satu lagi berhasil diamankan. Dia menjelaskan, belum begitu jelas apakah pelaku memiliki hubungan dengan kelompok lain, tetapi dia telah mengeluarkan perintah penyelidikan atas peristiwa tersebut.

"Pihak bewajib sedang melakukan investigasi apakah kejadian ini memiliki keterkaitan dengan kelompok garis keras lainnya. Kami telah menginstruksikan untuk dilakukan investigasi mendalam," ucapnya. Dia melanjutkan, "Pelaku membawa dua bom namun salah satu bom berhasil dijinakkan petugas keamanan. Seorang polisi cedera. Pasukan kepolisian dan petugas intelijen kini sedang melakukan investigasi di sana untuk menyelidiki kejadian tersebut dengan kelompok lain," kata Davutoglu kepada wartawan di Ibu Kota Ankara.

Stasiun televisi Turki, Show TV, memperlihatkan gambar seorang perempuan pelaku bom bunuh diri berjalan di jalan. "Sampai sejauh ini belum diketahui kebangsaan atau identitas pelaku bom bunuh diri," kaa pejabat Turki yang tidak disebutkan namanya.

Serangan bom bunuh diri ini berlangsung lima hari setelah seorang anggota kelompok terlarang Marxis menyerang pasukan kepolisian di luar Istana Dolmabahce. Pelaku yang diidentifikasi bernama Firat Ozcelik itu melemparkan dua granat ke polisi keamanan yang sedang bertugas menjaga istana namun kedua bom gagal meledak. Kelompok sayap kiri Front Partai Pembebasan Rakyat Revolusioner (DHKP-C) mengaku bertanggung jawab atas serangan di Istana Dolmabahce. Istana ini merupakan kantor sekaligus kediaman Perdana Menteri Turki.

Bom bunuh diri jarang terjadi di Turki sejak pemerintah membuka perundingan damai dengan Partai Pekerja Kurdi atau PKK untuk mengakhiri pemberontakan yang berlangsung 30 tahun. Belakangan, DHKP-C kerap melakukan serangan sporadis termasuk serangn bom bunuh diri di kedutaan besar Amerika Serikat pada 2013 mengakibatkan seorang petugas keamanan tewas.

AL JAZEERA | AL ARABIYA | CHOIRUL


Terpopuler


Isap Tiga Jenis Narkoba, Fariz RM Ditangkap Polisi


Vonis Tommy Soeharto Jadi Novum Terpidana Mati


Moeldoko Ngiler Lihat USS Sampson dan Sea Hawk


Beda Alat Pencari Black Box Air Asia dan Adam Air


Kisruh Izin Air Asia Terkuak, Ini Versi Juanda








Berita terkait

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

26 Oktober 2017

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.

Baca Selengkapnya

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

4 Agustus 2017

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.

Baca Selengkapnya

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

18 Juli 2017

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya

Baca Selengkapnya

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

7 Juli 2017

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

7 Juli 2017

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.

Baca Selengkapnya

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

19 Juni 2017

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

16 Juni 2017

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.

Baca Selengkapnya

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

16 Juni 2017

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington

Baca Selengkapnya

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

3 Juni 2017

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

2 Juni 2017

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.

Baca Selengkapnya