TEMPO.CO, Tel Aviv - Israel, Rabu, 31 Desember 2014, menyatakan puas setelah Dewan Keamanan PBB dalam sidang yang digelar pada Selasa malam, 30 Desember 2014, waktu setempat di New York menolak resolusi berdirinya negara Palestina.
"Setiap warga Isreal yang ingin berdamai dengan tetangga kami menyatakan puas dengan hasil pemungutan di Dewan Keamanan PBB," kata Deputi Menteri Luar Negeri Tzahi HaNegbi kepada stasiun radio beberapa jam setelah resolusi tersebut gagal lolos di sidang Dewan Keamanan PBB yang dihadiri 15 negara anggota.
Menanggapi hasil sidang Dewan Keamanan PBB, Kepala Kebijaksanaan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, mengatakan dirinya mendesak Israel dan Palestina segera melakukan perundingan perdamaian.
Pada pemungutan suara Selasa, 30 Desember 2014, dua negara Eropa yaitu Prancis dan Luxemburg mendukung resolusi tetapi Inggris menyatakan abstein. Sehingga Palestina gagal mendapatkan minimum suara sembilan dari 15 anggota Dewan.
Mogherini menjelaskan, meskipun demikian, masih ingin membangun perdamaian berdasarkan dua negara. "Hidup berdampingan dengan damai, aman, dan saling mengakui." Dia menambahkan, Uni Eropa yakin bahwa parameter yang jelas untuk negosiasi adalah kunci keberhasilan mereka.