Presiden Barack Obama dan Ibu Negara Michelle Obama, hendak menaiki pesawat kepresidenan Air Force One, dalam perjalanan liburan keluarga di Hawaii, 19 Desember 2014. AP/Jacquelyn Martin
TEMPO.CO, Jakarta - Meningkatnya prasangka rasial terhadap warga berkulit hitam di Amerika Serikat membuat Presiden Barack Obama dan istrinya, Michelle Obama, buka suara. (Baca: Komentar Obama Soal Kerusuhan di Ferguson)
Obama menjelaskan, dalam sebuah wawancara dengan majalah People, dirinya dan Michelle beberapa kali mengalami perlakuan rasial karena berkulit hitam. Misalnya, Obama pernah tak dibantu memarkirkan mobilnya dan dikira pelayan saat berkunjung ke restoran untuk makan malam.
Insiden serupa dialami Michelle, Ibu Negara, saat berkunjung ke Target, pusat perbelanjaan terkenal di Amerika. "Hanya seorang perempuan yang menemuinya, namun dia malah meminta saya membantu mengangkat barang ke rak," tutur Michelle.
Menurut Michelle, pelayan toko itu tidak melihatnya sebagai Ibu Negara, melainkan seseorang yang dapat membantunya. "Hal-hal seperti itu terjadi dalam hidup. Jadi, itu bukan hal baru," ujarnya. (Baca: Kasus Ferguson, Polisi Tangkap Ratusan Pendemo)
Amerika Serikat tengah dihadapkan pada ketegangan hubungan antara warga berkulit putih dan berkulit hitam setelah seorang remaja berkulit hitam, Michael Brown, tewas ditembak polisi di Ferguson, Missouri, dan Eric Garner di State Island, New York. (Baca: Polisi Ferguson Mundur karena Ancaman)