TEMPO.CO, Bangkok - Sutradara film propaganda junta Thailand yang menampilkan pemimpin Nazi, Adolf Hitler, membela diri terkait dengan filmnya yang ditarik YouTube dari peredaran. Menurut Kulp Kaljaruek, sang sutradara, film itu dibuat untuk menunjukkan perkembangan moral anak-anak.
"(Hitler) itu hanyalah simbol bahwa sang anak menuju arah yang salah," ujar Kulp, sebagaimana dikutip situs Channel News Asia, Jumat, 12 Desember 2014. (Baca: Hadirkan Hitler, YouTube Tarik Video Junta Thailand)
Kulp menuturkan Hitler memiliki pengaruh yang cukup kuat di Thailand. Namun, menurut dia, pengaruh Hitler tidaklah baik. Karena itu, kata dia, tokoh anak dalam filmnya digambarkan perlahan berubah dari yang awalnya memuja Nazi menjadi tidak.
Menurut Kulp, film yang dia buat itu sudah disetujui junta. Bahkan, ujar dia, tak ada yang mempermasalahkan penggambaran Hitler pada awal film. "Tak ada yang menanyakan," tuturnya. (Baca: Awak Kapal Selam Nazi Pernah Ngantor di Dekat Monas)
Film yang menggambarkan Hitler pada awal film tersebut dibuat Kulp dan junta untuk mengajarkan nilai-nilai junta. Namun nilai-nilai tersebut kerap disebut pergerakan remaja di sana sebagai bentuk cuci otak dan propaganda.