Indonesia Bangun Sekolah Rohingya di Myanmar

Reporter

Editor

Natalia Santi

Kamis, 11 Desember 2014 13:58 WIB

Wakil Menteri Luar Negeri RI, AM Fachir, mengunjungi sekolah bantuan pemerintah RI di Rakhine, Myanmar, 8 Desember 2014. foto: Kemlu RI

TEMPO.CO, Nay Pyi Taw - Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir meresmikan empat sekolah bantuan pemerintah Republik Indonesia di Rakhine, Myanmar, Senin, 8 Desember 2014. Sekolah yang dibangun dengan dana US$ 1 juta tersebut terletak di tiga desa di Rakhine, negara bagian yang dilanda konflik komunal mulai 2012 hingga Juni 2014.

“Saya sangat bahagia sekaligus terharu melihat senyuman polos dan wajah-wajah cerita serta semangat yang tinggi. Mereka begitu antusias menampilkan pengetahuan yang mereka pelajari dalam waktu kurang dari tiga bulan,” ujar Fachir kepada Tempo, Rabu, 10 Desember 2014.

Menurut siaran pers Kementerian Luar Negeri, keempat sekolah yang dibangun masing-masing terletak di Desa Thaykan, Kecamatan Minbya Township; Desa Sanbalay, Kecamatan Minbya; Desa Mawrawaddy, Kecamatan Maungdaw; dan Desa Buthidaung, Kecamatan Thapyaygone. (Baca juga: Indonesia Agendakan Isu Rohingya di KTT ASEAN)

Peresmian yang dipusatkan di Desa Thaykan, Kecamatan Minbya, tersebut terletak sekitar tiga jam perjalanan menggunakan speedboat dari Sittwe, ibu kota Rakhine. Acara ditandai dengan pemotongan pita, pembukaan selubung nama sekolah, dan pelepasan puluhan balon ke udara dengan diiringi tarian anak-anak sekolah setempat.

Menurut Fachir, anak-anak sekolah itu juga penuh perhatian ketika dia menjelaskan serta menunjukkan peta Indonesia dan Myanmar. “Semua mengacungkan tangan saat saya tanya siapa yang mau ke Indonesia,” ujar mantan Duta Besar RI untuk Arab Saudi dan Mesir tersebut. Ada sekitar 400 anak yang belajar di sekolah tersebut.

Dalam peresmian itu, Fachir didampingi Duta Besar RI untuk Myanmar, Ito Sumardi, dan disaksikan ratusan masyarakat setempat. Turut hadir, Menteri Perbatasan Myanmar Thet Naing Win, Chief Minister Rakhine U Maung Maung Ohn, dan perwakilan badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertempat di Myanmar. (Baca juga: Pakai Istilah Rohingya, Ban Dikecam Myanmar)

Fachir menuturkan bantuan pembangunan empat sekolah tersebut untuk menunjukkan Indonesia secara aktif mendorong rekonsiliasi konflik di wilayah Rakhine melalui pendekatan kemanusiaan.

Pemberian bantuan dana kemanusiaan untuk pembangunan sekolah merupakan tindak lanjut dari kunjungan Menlu Marty Natalegawa ke Rakhine pada Januari 2013 dan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada akhir April 2013.

Secara khusus, pemerintah Myanmar yang diwakili Chief Minister Rakhine menyampaikan terima kasih kepada rakyat dan pemerintah Indonesia yang telah terlibat dalam proses penyelesaian konflik komunal di Rakhine melalui pendekatan kemanusiaan. Pemerintah Indonesia terus mengedepankan pendekatan keterlibatan konstruktif terhadap Myanmar dengan berbagi pengalaman serta memberikan bantuan teknis dan nonteknis.

NATALIA SANTI


Terpopuler
Busyro: Menteri Susi Adalah Siti Hajar Abad Ke-21
Militer Intimidasi Pemutaran Film Senyap di Malang
Busyro Sebut Menteri Susi 'Hadiah' dari Jokowi
Kubu Agung Rombak Fraksi Golkar di DPR
Menteri Susi: Berat Menghindari Korupsi











Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

4 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

5 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

5 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

5 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

12 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

13 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

15 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

16 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya