Hari HAM, PBB Soroti Indonesia dan Thailand  

Reporter

Rabu, 10 Desember 2014 12:21 WIB

Seorang anak terlihat ketakutan saat ikut mengungsi ke Polsek Mimika Baru, Timika, Papua, 13 Agustus 2014. ANTARA/Spedy Paereng

TEMPO.CO, JENEWA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendeklarasikan standar umum keberhasilan kebebasan Hak Asasi Manusia (HAM) untuk semua negara. Hal ini berkaitan dengan peringatan hari HAM internasional yang diperingati setiap tanggal 10 Desember.

"Slogan hari HAM tahun ini adalah HAM 365, bahwa setiap hari adalah hak asasi," kata Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Rupert Colville, dilansir dari laman resmi www.ohchr.org, Rabu, 10 Desember 2014.

Deklarasi itu juga sebagai konvensi menentang penyiksaan dan penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial yang kian marak. Salah satu negara yang menjadi sorotan PBB adalah Indonesia dan Thailand.

Kemarin, ujar rilis PBB itu, lima remaja di dataran tinggi Paniai, Papua, dibunuh. Kabarnya, sejumlah pemuda berkumpul di kantor polisi Kota Enarotali untuk memprotes pemukulan oleh pasukan keamanan terhadap anak lelaki, Ahad malam. Alhasil, polisi melepaskan tembakan dan lima remaja tewas. Beberapa lainnya luka-luka.

PBB mendesak pemerintah Indonesia untuk memfasilitasi investigasi secara independen yang menyeluruh atas kasus tersebut. "Kami akan terus terlibat dengan pemerintah baru Indonesia tentang masalah ini," ujar Colville.

Di Thailand, dua aktivis HAM dibunuh karena menantang legalitas proyek-proyek swasta. Aktivis HAM di Thailand, khususnya di wilayah Selatan, telah lama menjadi korban intimidasi, pelecehan seksual, dan kekerasan. (Baca: Ini Negara dengan Kondisi HAM Terburuk di Dunia)

Di antara aktivis HAM yang jadi korban adalah Pitan Thongpanang. Ia kerap menentang operasi pertambangan di distrik Nonpitam. Ia ditembak sembilan kali di Provinsi Nakhon Sri Thammarat pada 30 November lalu. Penembakan terjadi saat ia mennggalang dana di beberapa desa untuk memperoleh bantuan hukum dalam kasus ini.

Empat hari kemudian, pada 3 Desember, Sumsuk Kokrang ditembak di perkebunan kelapa sawit di Provinsi Krabi, Thailand. Sumsuk seorang aktivis hak tanah, pemimpin kampanye penyelidikan legalitas perkebunan kelapa sawit. Setidaknya, ada 30 aktivis HAM dibunuh dan dihilangkan di Thailand sejak tahun 2001.

"Kami mendesak pihak yang berwenang untuk melakukan investigasi menyeluruh, cepat dan mandiri dalam semua kasus penghilangan dan pembunuhan pembela hak asasi manusia," ujar Colville.

PBB juga akan meminta pemerintah Thailand untuk menerapkan langkah-langkah perlindungan bagi aktivis, terutama yang memperjuangkan hak tanah. Sebab, masyarakat yang terkena dampak proyek menggantungkan nasibnya kepada aktivis tersebut.

DEWI SUCI RAHAYU

Baca juga:
Tarif Taksi Naik Rp 1.500
Keaslian Tubuh Kim Kardashian Dipertanyakan
Ribuan Buruh Dorong Motor, Jalan Thamrin Macet
Ini Negara dengan Kondisi HAM Terburuk di Dunia

Berita terkait

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

29 hari lalu

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

45 hari lalu

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

9 Februari 2024

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

21 September 2023

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

Presiden Jokowi berulangkali tidak hadir secara langsung dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

20 September 2023

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

Pembelajaran sepanjang hayat dan meningkatkan keterampilan menjadi kunci mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG.

Baca Selengkapnya

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

26 April 2023

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

Dua kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mewakili Indonesia di forum diskusi internasional ECOSOC Youth Forum PBBB

Baca Selengkapnya

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

5 April 2023

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

Larangan Taliban mendorong PBB meminta semua staf - pria dan wanita - untuk tidak masuk kerja selama 48 jam.

Baca Selengkapnya

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

29 April 2022

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

Pada tahun ini Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menembus posisi 10 besar dunia untuk SDG 1, yaitu No Poverty atau Tanpa Kemiskinan.

Baca Selengkapnya

Siswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB

2 Maret 2022

Siswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB

Muhammad Andrianudin, siswa kelas 12 Program Keagamaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Mataram menjadi wakil Indonesia di simulasi sidang PBB atau MUN.

Baca Selengkapnya