7 Fakta Kunci Laporan Senat AS Soal Penyiksaan CIA

Reporter

Editor

Abdul Manan

Selasa, 9 Desember 2014 23:49 WIB

Gedung Kapitol difoto melalui pagar berantai di Washington, Amerika Serikat, Senin (30/9). Sekitar satu juta pegawai pemerintahan AS membuat rencana darurat pada hari Senin jika terjadi 'shutdown' atau penutupan pada tengah malam, dengan serikat pekerja mereka menuntut Kongress untuk segera membuat kesepakatan. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Washington - Setelah melalui perdebatan panjang, Komite Intelijen Senat Amerika Serikat memastikan akan mempublikasikan ringkasan eksekutif setebal 500 halaman soal praktik interogasi keras badan intelijen negara ini, Central Intelligence Agency (CIA) terhadap tahanan Al-Qaeda di sejumlah tempat di dunia. Publikasi akan dilakukan Komite Intelijen Senat, Selasa 9 Desember 2014 waktu Amerika Serikat.

Di bawah ini adalah beberapa fakta kunci yang dipublikasikan oleh Komite Intelijen Senat yang diketuai Dianne Feinstein. Di bawah ini adalah beberapa fakta kunci dari lpoaran Senat itu, dari bahan yang bocor sebelumnya, seperti ditulis Paul Singer dari USA Today, 9 Desember 2014.

1. Hasil. Komite Intelijen Senat merilis hasil review lima setengah tahun atas praktik interogasi CIA atas tersangka teroris paska serangan 11 September 2001. Laporan ini menyimpulkan bahwa interogasi yang dilakukan badan intelijen itu lebih brutal daripada yang diakui CIA sebelumnya. Dalam beberapa kasus, malah lebih pas disebut penyiksaan, kata Ketua Komite Intelijen Senat Dianne Feinstein, Democrat dari California.

2. Kesimpulan utama. Laporan ini menyimpulkan bahwa untuk mendapatkan persetujuan untuk program ini, CIA memberikan informasi palsu tentang teknik interogasi kepada Gedung Putih, Kongres, Departemen Kehakiman, dan lain-lain. Laporan Senat ini bahkan menunjukkan bahwa CIA memberi informasi menyesatkan kepada Presiden George W. Bush tentang efektivitas dari teknik interogasi itu.|

3. Kegunaan informasi intelijen. Laporan Komite menyimpulkan bahwa "teknik interogasi yang ditingkatkan" tidak memberikan bahan intelijen berharga. Laporan itu juga menunjukkan bahwa pejabat CIA sendiri berulang kali mempertanyakan apakah teknik interogasi semacam ini berguna.

4. Fasilitas Rahasia. CIA memiliki fasilitas penahanan rahasia yang dikelola oleh seorang perwira junior yang tidak memiliki pengalaman yang relevan. Komite menyimpulkan fasilitas terus menyimpan beberapa catatan operasinya, dan pejabat senior memiliki sedikit informasi tentang apa yang sedang terjadi di sana. Menurut Komite Intelijen, "Pada bulan November 2002, seorang tahanan yang telah telanjang sebagian dan dirantai ke lantai beton meninggal karena diduga mengalami hipotermia di fasilitas itu."



5. Waterboarding. KOmite Intelijen percaya bahwa yang paling terkenal dari teknik interogasi adalah simulasi tenggelam yang dikenal sebagai "waterboarding". Teknik ini mungkin telah digunakan lebih sering dari yang diakui CIA sebelumnya.

6. Belum semuanya. Laporan yang akan dikeluarkan Selasa ini adalah ringkasan eksekutif dari laporan lengkap setebal 6.200 halaman. Jadi, sebagian besar dari laporan itu masih tetap dirahasiakan.

7. Ada lebih dari satu sisi dari cerita ini. Senator Marco Rubio dari Florida dan Jim Risch dari Idaho, keduanya dari Republik, mengutuk publikasi laporan ini. Keduanya menyebut laporan ini tidak memenuhi syarat untuk disebut serius, juga konstruktif. Laporan ini disebut sebagai upaya partisan yang memecah anggota Komite dan melawan CIA. "Kami menentang laporan ini karena cacat," kata keduanya dalam pernyataan sikap bersama.

Saat berita ini ditulis, Dianne Feinstein sedang berpidato menjelang publikasi laporan praktik penyiksaan CIA itu, yang ditayangkan secara langsung oleh NBC News.

USA TODAY | NBC | ABDUL MANAN

BERITA LAINNYA
Jokowi-SBY Bertemu, Peta Politik DPR Berubah Total
Jokowi-SBY Goyahkan Koalisi Prabowo
Sudi Silalahi Ngomong Jawa, Jokowi-SBY Tertawa
Jokowi Tak Disambut Siswa di Yogyakarta
Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya