Amerika Kirimi Uruguay 6 Tahanan Guantanamo

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 7 Desember 2014 20:17 WIB

AP/Brennan Linsle

TEMPO.CO, Washington -Enam pria tahanan dari Guantanamo Bay telah dipindahkan ke Uruguay. Demikian dikatakan pemerintah Amerika Serikat, Ahad, 7 Desember 2014 dalam pengumuman kesepakatan yang telah tertunda berbulan-bulan terkait konsiderasi politik di negeri Amerika Selatan tersebut.


Enam tahanan yang pertama dipindahkan dari pangkalan Amerika Serikat di Kuba itu, bagian dari pembebasan baru ditengah tekanan oleh Presiden Barack Obama untuk menutup kamp tahanan teroris tersebut.


Presiden Uruguay Jose Mujica setuju menerima keenam pria itu, yang masing-masing adalah empat asal Suriah, seorang dari Tunisia dan seorang Palestina sebagai karena alasan kemanusiaan. Dikatakan Mujica, mereka akan diberi bantuan memperoleh tempat tinggal di negeri yang memiliki populasi Muslim minim tersebut.


Seperti dilansir ABC News, seluruh tahanan adalah para tersangka militan Islam yang memiliki hubungan dengan jejaring Al-Qaida pada 2002 tapi tuduhan tak pernah terbukti. Mereka telah dibebaskan sejak 2010 tapi mereka tak bisa dikembalikan ke negerinya dan Amerika sudah berupaya mencari negara yang bersedia menampungnya.


“Kami sangat senang kepada Uruguay atas aksi kemanusiaan penting ini, dan kepada Presiden Mujica atas kepemimpinan yang kuat dalam menyediakan rumah bagi para individu yang tak bisa diterima di negeri asalnya,” ujar utusan Departemen Luae Negeri Amerika Serikat Clifford Sloan.


Advertising
Advertising

Mujica telah setuju menampung para pria itu pada Januari lalu. Para pejabat pemerintahan Obama telah frustrasi bahwa pemindahan ternyata sangat lama dan menyalahkan Menteri Pertahanan yang mundur Chuck Hagel karena tidak segera melakukan proses segera. Dikatakan berbulan-bulan kesepakatan itu hanya di meja Hagel, menunggu tanda tangan darinya. Pentagon belum mengirim notifikasi pemindahan itu kepada Kongres hingga Juli lalu.


Seperti dilaporkan The Guardian, pembebasan para pria itu bertujuan memangkas jumlah total tahanan politik di Guantanamo hingga 136 orang saja. Jumlah ini terendah sejak bulan pertama penjara itu dibuka pada Januari 2002. Obama berjanji menutup tahanan itu sejak berkuasa tapi selalu diblok Kongres, yang melarang pengiriman tahanan ke Amerika Serikat dengan bermacam alasan. Termasuk pemindahan ke negara lain.


Belakangan larangan pemindahan mereka ke luar dari Guantanamo diperlonggar dan Washington tahun ini telah membebaskan 19 tahanan. Beberapa pemindahan lagi diperkirakan dilakukan pada akhir bulan ini.


ABC NEWS | THE GUARDIAN | DWI ARJANTO


Terpopuler:
Surati Lurah, Gubernur FPI Mau Bikin Pemerintahan
Anies Batalkan Kurikulum 2013, Guru: Tepat Sekali
Fuad Amin Ditangkap, Bani Syaichona Kholil Berang
Munir dan Penelusuran Terbaru Tempo

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya