Kuburan rahasia di dekat Iguala, Meksiko, Senin 6 Oktober 2014. Pihak pemerintah mengatakan sedang menyelidiki apakah 28 mayat yang ditemukan di kuburan ini adalah para siswa yang diserang oleh polisi lokal di Iguala. AP/Eduardo Verdugo
TEMPO.CO, Acapulco - Kepolisian Meksiko menemukan lima jasad dalam kondisi hangus dan kepala terpenggal. Jasad mayat-mayat itu ditemukan di Negara Bagian Guerrero pada Ahad, 30 November 2014.
Menurut pejabat lokal, kelima mayat ditemukan berada di belakang sebuah truk dekat Kota Chilapa, sekitar 330 kilometer dari Kota Meksiko. "Identifikasi masih dilakukan, tapi diperkirakan mayat itu adalah tiga orang pengusaha dan dua arsitek dari Negara Bagian Morelos yang dilaporkan diculik pada Rabu lalu," kata pejabat setempat, seperti dikutip Channel News Asia, Senin, 1 Desember 2014.
Penemuan lima mayat tersebut hanya beberapa hari setelah kepolisian juga menemukan sebelas mayat dengan kondisi sama, yakni terpenggal dan dibakar, di Guerrero. Tubuh korban dilaporkan ditemukan tertutup spanduk besar dengan tulisan "Ini Sampah Kalian" untuk mengejek kelompok kriminal bernama Los Ardillos.
Sebelas orang itu dieksekusi dengan dipotong-potong bagian tubuhnya, ada juga yang dibakar. "Jasad-jasad itu ditemukan dengan luka tembak dari senjata berkaliber tinggi, dan korban tampak berusia 20 tahunan," tutur pejabat kepolisian kepada Associated Press. (Baca juga: Perang Kartel Meksiko Ganas)
Guerrero merupakan negara bagian tempat ditemukannya 43 mahasiswa yang hilang pada September tahun lalu. Mereka diduga dibunuh oleh geng kartel narkoba yang bekerja sama dengan pejabat kepolisian setempat. Wilayah ini menjadi tempat permusuhan kartel narkoba dan menjadi negara bagian di Meksiko dengan tingkat pembunuhan tertinggi pada 2013. (Baca: 43 Mahasiswa Hilang, Demo Besar Kepung Kota Meksiko)
Menurut Institut Statistik Nasional Meksiko, pada semester pertama 2014, tingkat pembunuhan menurun sekitar 29 persen dibanding pada periode yang sama tahun 2012. Namun tingkat kejahatan lain, seperti penculikan, pemerasan, dan perampokan, justru meningkat. (Baca juga: Meksiko, Ladang Kuburan Massal Korban Geng Narkoba)
Presiden Meksiko Enrique Peña Nieto menuturkan pemerintahannya akan membuat perubahan besar dalam sistem peradilan negara. Ia juga tengah mempersiapkan strategi baru untuk keamanan dalam negeri guna menekan tingkat kejahatan yang semakin tinggi.
Sekitar 20 ribu demonstran menuntut Trump menghormati negara mereka, membatalkan rencana pembangunan tembok di perbatasan kedua negara, serta meminta maaf.