Polisi Ferguson Mundur karena Ancaman  

Senin, 1 Desember 2014 12:38 WIB

Sebuah mobil terbakar dijalanan setelah para juri menyatakan Darren Wilson polisi penembak kulit hitam Michael Brown tidak bersalah di Ferguson, Missouri, 25 November 2014. Sejumlah warga melakukan protes terhadap putusan yang diberikan oleh juri. REUTERS/Jim Young

TEMPO.CO, Ferguson - Darren Wilson, polisi Ferguson, Missouri, yang menembak remaja kulit hitam, akhirnya mengundurkan diri pada Sabtu lalu. Pengacara Wilson, Neil Bruntrager, mengatakan kliennya mundur karena departemen dan rekan-rekannya mendapat ancaman. (Baca : Orang Tua Remaja Ferguson Kutuk Putusan Pengadilan)

Menurut dia, Wilson mengajukan pengunduran diri dua menit setelah Kepala Kepolisian Ferguson Tom Jackson menceritakan ancaman tersebut. “Kepala Kepolisian berpikir bahwa pengunduran diri Wilson akan meredakan ancaman itu. Dan itulah yang perlu didengar Wilson,” ujarnya seperti dikutip NBC, Senin, 1 Desember 2014. (Baca : Voting TIME, Kasus Ferguson Salip Jokowi)

Bruntrager menegaskan, Jackson tidak memaksa polisi 28 tahun tersebut mundur. “Dia hanya memberitahu Wilson informasi itu.” Dalam surat pengunduran dirinya, Wilson membenarkan soal adanya ancaman. “Saya ingin melanjutkan pekerjaan sebagai polisi. Tetapi keamanan polisi lain dan masyarakat adalah yang paling penting bagi saya,” ujarnya. (Baca : Kasus Ferguson, Polisi Tangkap Ratusan Pendemo)

Kata Bruntrager, Wilson tidak berencana kembali ke kepolisian dalam waktu dekat. Yang jelas, Wilson tidak akan meninggalkan Amerika Serikat. Tetapi sang pengacara menyebut Wilson harus merencanakan sesuatu karena tak punya pendapatan. (Baca : Komentar Obama Soal Kerusuhan di Ferguson)

Kemarin, Wali Kota Ferguson, James Knowles, mengatakan Wilson tidak akan menerima pesangon. Menurut dia, pengunduran diri Wilson tidak akan serta-merta menyelesaikan masalah. “Saya pikir orang akan terus mengungkapkan kekecewaannya.”

Wilson terlibat kasus penembakan Michael Brown, 17 tahun, remaja kulit hitam, pada 9 Agustus lalu. Namun dewan juri pengadilan memutuskan tidak menuntut Wilson dengan tuduhan apa pun. Sontak, protes merebak di Ferguson. Warga mengamuk dan membakar 12 lokasi bisnis di sana.

NBC NEWS | REUTERS | ATMI PERTIWI





Berita Lainnya:
Thanksgiving, Obama Jalani 'Ritual' Beli Buku
Targetkan Wanita, Media ISIS Unggah Resep Panekuk
Pemilu Thailand Ditunda hingga 2016
13 Ribu Orang Jadi Korban Perbudakan di Inggris
Ini Bunker Anti-Bom Nuklir Milik Sahabat Sukarno

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya