Thanksgiving, Obama Jalani 'Ritual' Beli Buku  

Reporter

Minggu, 30 November 2014 08:56 WIB

Presiden A.S., Barack Obama (kiri), membeli buku bersama putrinya , Sasha dan Malia (kanan), di Washington, 29 November 2014. REUTERS/Yuri Gripas

TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Barrack Obama mempunyai kebiasaan yang unik untuk merayakan hari pengucapan syukur atau thanksgiving. Dua hari setelah thanksgiving, Obama bersama dua anaknya, Malia dan Sasha, selalu mengunjungi toko buku kecil dan membeli bacaan anak-anak.

Tahun ini, Obama mengunjungi toko buku kecil di Washington bernama Politics and Prose. Dalam kunjungannya kali ini, Obama memilih 11 buku umum dan enam buku khusus anak-anak. (Lihat juga foto: Obama Bagikan Makanan Thanksgiving).

Politics and Prose adalah toko milik staf ahli mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, Barbara Meade dan David Cohen. Obama sudah tiga kali mengunjungi toko ini sejak 2013.Selain thanksgiving, Obama membeli buku di toko ini untuk merayakan hari usaha kecil Amerika Serikat yang jatuh pada 30 November.

Soal ritual beli buku di hari thanksgiving, Obama ternyata baru menjalaninya bersama Malia dan Sasha sejak 2011. Biasanya, Obama mengawali "ritual" ini dengan menelusuri satu per satu rak buku. Lalu dia meminta Malia dan Sasha memilihkan buku anak-anak. (Baca juga: Jokowi Kalahkan Obama di Voting Majalah TIME).

Tahun ini, Obama membeli tiga buku serial Redwall karya Brian Jacques, dua buku serial karya Barbara Park, sebuah karya Junie B. Jones, dan buku kehidupan gembala berjudul Click, Clack, Moo and More karya Doreen Cronin. Sebelumnya, untuk sang Ayah, Malia juga pernah memilih buku fenomenal Kite Runner dan Harold and Purple Crayon. Setelah membeli buku-buku itu, biasanya Obama mengunjungi panti asuhan untuk membagikannya.

Di sela-sela safari bukunya, Obama menyempatkan diri berbicara dengan warga sekitar. Seperti kunjungannya tahun ini, Obama ngobrol dengan penulis novel terkenal, David Baldacci, seputar penjara Amerika di Kuba, Guantanamo. Baldacci meminta Obama menutup penjara karena dianggap berseberangan dengan konstitusi AS. "(penutupan) sedang diusahakan," kata Obama.

ROBBY IRFANI | HUFFINGTON POST

Berita Terpopuler
Kata Ruhut Soal Saling Sindir Jokowi-SBY
Fadli Zon: Lulusan SD Juga Bisa Naikkan Harga BBM
Posisi Jokowi Digeser Joshua Wong di Polling Time




Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya