TEMPO.CO, Gaza - Pemerintah Mesir membuka sementara perbatasan Rafah pada Rabu, 26 November 2014, dan mengizinkan warga Palestina yang terdampar untuk kembali ke rumah mereka di Jalur Gaza. Namun, perbatasan itu tetap ditutup untuk lalu lintas ke arah lainnya.
Perbatasan Rafah, yang menjadi salah satu jalur penghubung bagi warga di Jalur Gaza dengan dunia luar, ditutup pada 25 Oktober lalu setelah militan Islam di wilayah Sinai, Mesir, menewaskan 33 pasukan keamanan di perbatasan itu. Kekerasan itu menjadi peristiwa terparah setelah penggulingan Presiden Mohammad Mursi Juli tahun lalu. (Baca: Serangan di Gurun Sinai, Lima Tentara Mesir Tewas)
Selama satu bulan ditutup, sekitar 6.000 warga Palestina terdampar di Mesir maupun negara-negara tetangga lainnya. Dan hampir seribu orang mengalami bencana kemanusiaan karena tidak bisa mendapat perawatan medis di Mesir.
Seperti dilansir Reuters, Rabu, 26 November 2014, pemerintah Mesir membuka perbatasan Rafah selama beberapa belas jam. "Perbatasan dibuka mulai pukul 12.00 hari ini waktu setempat hingga pukul 04.00 besok Kamis waktu setempat," bunyi pengumuman yang disiarkan televisi pemerintah Mesir, seperti dikutip oleh Reuters.
Rafah adalah satu-satunya perbatasan utama ke Jalur Gaza, wilayah Palestina yang sempit dan menjadi kantong padat penduduk. Perbatasan Rafah juga menjadi satu-satunya pintu perbatasan yang tidak diblokade Israel. (Baca juga: Apartemen di Mesir Roboh, 19 Orang Tewas)
Jalur Gaza dikendalikan oleh kelompok militan Hamas, yang telah lama memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin, yang menggulingkan kekuasaan Presiden Mursi. Saat ini hubungan Hamas dengan pemerintah Mesir sedang tegang.
Setelah serangan akhir bulan lalu, Mesir meningkatkan operasi militer di wilayah Sinai. Pemerintah Mesir juga akan meratakan perumahan warga di perbatasan untuk membuat zona penyangga yang berbatasan dengan Gaza. Pembangunan zona penyangga itu diklaim bertujuan mencegah adanya penyelundupan senjata dari dalam maupun keluar Gaza. (Baca: Mesir Bongkar 802 Rumah di Perbatasan Gaza)
Perang yang terjadi selama 50 hari antara pihak Hamas dan Israel sepanjang Juli-Agustus lalu telah meratakan hampir seluruh bangunan di Gaza. Selain itu, ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dan terdampar di beberapa negara akibat mengungsi.
REUTERS | ROSALINA
Berita Terpopuler
Pleno Golkar Pecat Ical dan Idrus Marham
3 'Dosa' Berat yang Membelit Ical
Usai Dikudeta, Ical Bertemu Prabowo
Ricuh Partai Golkar, Muladi: Pemecatan Ical Sah
Berita terkait
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaMesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia
5 Mei 2017
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.
Baca SelengkapnyaSeniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia
4 Mei 2017
Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya