Gara-gara ISIS, Menteri Pertahanan AS Mundur

Reporter

Selasa, 25 November 2014 06:19 WIB

Chuck Hagel. REUTERS/Mandel Ngan

TEMPO.CO, Washington - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Charles Timothy Hagel atau lebih dikenal sebagai Chuck Hagel, akan mengundurkan diri dari jabatannya dalam waktu dekat. New York Times mengabarkan Hagel mundur lantaran tekanan dari berbagai pihak yang menyoroti kemampuannya dalam menghadapi meluasnya pengaruh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). (Baca: Menhan AS Hagel akan turun terkait ISIS)

Seorang pejabat di Gedung Putih menyatakan Hagel mundur setelah bertemu dengan Presiden Barack Obama sepekan lalu. Kabarnya, Obama meminta Hagel untuk mundur demi mencari pengganti yang pas untuk menghadapi serangan ISIS. "Penggantinya akan segera diumumkan," kata sumber itu.

Saat mengumumkan pengunduran diri Hagel pada Senin, 24 November 2014, waktu setempat, Obama menyatakan peran Hagel sangat penting dalam menata militer untuk melalui masa-masa yang sulit. Obama juga menyebut Hagel sebagai "Menteri Pertahanan yang tidak biasa" lantaran telah meniti karier dari level terendah di keprajuritan.

Obama mengatakan pada akhir bulan lalu dirinya dan Hagel telah berdiskusi mengenai masa-masa terakhir pemerintahannya. Dalam pertemuan itu, kata Obama, Hagel menyatakan telah memandu lembaganya untuk melalui masa transisi dan saat ini menjadi momen yang tepat untuk mundur. "Terima kasih untuk Chuck, karena peranannya militer kita bisa memiliki landasan yang kuat pada saat ini dan di masa depan," kata Obama.

Untuk diketahui, Hagel adalah veteran perang Vietnam. Dia bertugas sebagai bintara di Angkatan Darat Amerika Serikat sebelum kemudian meniti karier di jalur politik, tepatnya di Partai Republik yang berseberangan dengan Obama. Setelah sempat menjabat Senator Nebraska periode 1997-2009, Hagel yang kini berusia 68 tahun dilantik sebagai Menteri Pertahanan ke-24 pada 2013. (Baca: Chuck Hagel Resmi Menjadi Menteri Pertahanan)

Kini Gedung Putih berupaya mencari pengganti Hagel. Beberapa informasi menyebutkan kandidat kuat untuk posisi ini adalah Senator Rhode Island, Jack Reed; mantan Deputi Menteri Pertahanan, Asthon Carter; dan mantan pejabat Kementerian Pertahanan, Michele Fluornoy.

FERY FIRMANSYAH | THE GUARDIAN

Berita Terpopuler
Pembunuh Sri, Jean Alter Incar Tante Kesepian?
Interpelasi Jokowi, Ibas Pakai Alasan SBY
Daftar Gebrakan Susi Sebulan Jadi Menteri

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya