Mark Settlemyer, bersama dengan rekannya membersihkan salju tebal yang berada diatap rumah ibunya du Ken Wesley, New York, 19 November 2014. Badai dahsyat juga memicu limpahan salju di 50 negara bagian lain di Amerika Serikat dan suhu udara juga membeku menjadi rekor suhu terendah. AP/Mike Groll
TEMPO.CO, New York - Negara Bagian New York, Amerika Serikat, Rabu waktu setempat, atau Kamis waktu Indonesia, 20 November 2014, dihantam gelombang salju setelah badai es menerjang Great Lakes dan menimbulkan gundukan salju setinggi 1,5 meter.
Sedikitnya delapan orang tewas dan ratusan kendaraan tak bisa bergerak di jalanan. Seperti dikutip Buzz Feed News, para pejabat dari Badan Cuaca Nasional menyebutkan salju mengubur Erie County, termasuk Kota Buffalo.
“Inilah tahun penuh salju,” ujar Deputi Eksekutif Erie County Richard Tobe kepada Reuters. Warga sudah mulai menyingkirkan salju yang menyelimuti jalanan. Namun warga tak boleh menyetir kendaraan di jalan sepanjang 225 kilometer yang menghubungkan Danau Erie dengan Danau Ontario.
Gubernur New York Andrew Cuomo menyatakan 10 county di wilayahnya dalam keadaan darurat dan mengerahkan personel Garda Nasional untuk membantu warga.
Di wilayah selatan Buffalo, mobil salju dipakai untuk merespons permintaan darurat medis dan regu penyelamat. Wali Kota Buffalo Byron Brown menyebutkan sekitar 5.000 ton salju telah disingkirkan dari area tersebut.
Seorang pria yang kendaraannya terkubur salju termasuk di antara 8 korban tewas. Seorang pejabat Erie County mengatakan kepada CNN, satu orang tewas dalam kecelakaan mobil dan tiga karena terkena serangan jantung. Di Alden, New York, seorang pria berusia 46 tahun ditemukan tewas di dalam mobilnya yang terkubur salju setebal 1,5 meter. Komisioner Kesehatan Erie County, dokter Gale Burstein, menambahkan, seorang pria tua yang menderita sakit jantung juga tewas.