Putin Siap Hadapi Turunnya Harga Minyak Dunia

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 15 November 2014 09:50 WIB

Presiden Rusia, Vladimir Putin, membantu Kanselir Jerman, Angela Merkel, memakai mantel saat menyaksikan pertunjukkan air mancur di pertemuan G20 di St. Petersburg, Rusia, 5 September 2013. Sasha Mordovets/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin untuk pertama kalinya mengakui bahwa dirinya siap menghadapi kemungkinan merosotnya harga minyak. Hal ini juga dilihat sebagai respons atas pernyataan Perdana Menteri Inggris David Cameron yang mengatakan bahwa Eropa tak punya pilihan selain meningkatkan sanksi. Sanksi itu akan dijatuhkan jika Presiden Rusia tidak mematuhi kesepakatan tentang kemerdekaan Ukraina.

Pernyataan Putin itu disampaikan sebelum melakukan pertemuan bilateral dengan Cameron di sela-sela KTT G20 di Brisbane. Putin mengklaim ekonomi Rusia memiliki cadangan untuk menahan turunnya pendapatan minyak. (Manfaat Indonesia di G20, Begini Kata JK.) "Kami sedang mempertimbangkan semua skenario, termasuk kemungkinan jatuhnya harga minyak," kata Putin seperti dilansir dari The Guardian, Jumat, 14 November 2014.

Putin menganggap bahwa sanksi yang dilakukan oleh Barat sebagai hal yang sia-sia, ilegal, dan dapat membahayakan perdagangan dunia. "Ini bertentangan dengan hukum internasional karena sanksi hanya dapat dikenakan dalam kerangka PBB dan dewan keamanannya," katanya.

Putin mengklaim sebanyak 300 ribu pekerja Jerman bisa kehilangan pekerjaan pada sektor pertanian karena Rusia menghentikan impor produk pertanian. Bank sentral sendiri memperkirakan ekonomi Rusia tidak akan tumbuh atau mengalami zero growth tahun depan. Setengah dari total pendapatan Rusia berasal dari pajak minyak dan gas alam.

Pemerintah Inggris semakin yakin bahwa sanksi akan membatasi kemampuan bank Rusia untuk meningkatkan modal. Inggris telah mendesak Rusia untuk mematuhi perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani di Minsk pada September lalu. "Nyatanya, Rusia tidak menghormati perjanjian Minsk dan terus melemahkan kedaulatan Ukraina," kata Perdana Menteri Inggris David Cameron. (G20, Jokowi: Ikut Juga Belum, Sudah Disuruh Keluar)

Perdana Menteri Australia yang merupakan tuan rumah G20, Tony Abbott, juga mengkritik keras kebijakan Putin. Apalagi 38 warga Australia juga ikut tewas dalam penerbangan MH17. "Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh pemberontak Rusia," kata Abott. (G20, Jokowi Paparkan Reformasi Ekonomi Indonesia)

FAIZ NASHRILLAH | THE GUARDIAN










Terpopuler:
Ahok Didukung MUI Asal...
Jokowi Presiden Terakhir yang Disalami Obama
Pidato, Baghdadi Bersumpah Serang Arab Saudi
Bertemu Abbott, Jokowi: Australia Itu Penting

Advertising
Advertising

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

8 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

9 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

10 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

10 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Akademisi Indonesia Turut Serta dalam BRICS Postgraduate Forum 2023

27 Agustus 2023

Akademisi Indonesia Turut Serta dalam BRICS Postgraduate Forum 2023

Bukan hanya KTT BRICS, empat akademisi Indonesia juga berpartisipasi dalam BRICS Postgraduate Forum untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya

Akan Dihadiri Jokowi, Ini Sejarah BRICS, Anggota, dan Tujuannya

8 Agustus 2023

Akan Dihadiri Jokowi, Ini Sejarah BRICS, Anggota, dan Tujuannya

Sejarah BRICS berawal dari pertemuan Brasil, Rusia, India, dan Cina di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-61 pada 23 September 2006.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya