TEMPO.CO, Pyongyang – Pemerintah Korea Utara membebaskan dua warga Amerika Serikat, Matthew Todd Miller dan Kenneth Bae. Keduanya dihukum kerja paksa selama beberapa tahun karena dianggap melakukan kejahatan melawan Korea Utara.
Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri AS kepada media, Miller dan Bae ditahan otoritas Pyongyang masing-masing selama 2 tahun dan 7 bulan. Dalam pernyataannya, Kementerian mengatakan, “Keselamatan dan kesejahteraan warga AS di luar negeri adalah prioritas tertinggi Kementerian Luar Negeri. AS telah lama mendesak penguasa Korea Utara membebaskan mereka demi kemanusiaan. Kami saat ini telah bergabung dengan keluarga dan sahabat-sahabatnya di rumah keduanya.”
Isi pernyataan Kementerian juga menyatakan ucapan terima kasih kepada pemerintah Swedia atas bantuan membebaskan Bae dan Miller. Miller, pria asal California, dihukum enam tahun penjara karena dituduh melakukan spionase setelah ketahuan menggunakan visa turis di Bandara Pyongyang pada April 2014.
Adapun Bae, berasal dari Washington, merupakan seorang misionaris yang memiliki masalah kesehatan. Dia dihukum 15 tahun penjara karena dituduh melakukan kegiatan anti-pemerintah. Sebelumnya, pada 21 Oktober 2014, Pyongyang membebaskan warga AS, Chris Fowle.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Baca Berita Terpopuler
Hasut Massa Tolak Ahok, Bos FPI Terancam Pidana
Pidato Berbahasa Inggris, Jokowi Bisa Langgar Sumpah
Obama Pilih Jokowi, Bukan Putin atau Xi Jinping
Obama Sapa Jokowi: 'Aku Ngantuk'
Taufik: KMP Siap Lengserkan Ahok
Berita terkait
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran
4 hari lalu
Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.
Baca SelengkapnyaKorea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?
5 hari lalu
Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.
Baca SelengkapnyaAdik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran
5 hari lalu
Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian
Baca SelengkapnyaMelawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia
7 hari lalu
Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah
Baca SelengkapnyaKim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah
10 hari lalu
Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.
Baca SelengkapnyaAS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran
12 hari lalu
Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.
Baca SelengkapnyaPembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?
14 hari lalu
Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.
Baca SelengkapnyaKim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang
18 hari lalu
Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.
Baca SelengkapnyaAS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?
21 hari lalu
Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik
Baca SelengkapnyaRusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea
31 hari lalu
Rusia juga menuduh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menaikkan ketegangan militer di kawasan Asia dan berupaya mencekik Korea Utara.
Baca Selengkapnya