Obama Pilih Jokowi, Bukan Putin atau Xi Jinping
Selasa, 11 November 2014 06:37 WIB
Presiden Indonesia Joko Widodo mempresentasikan keuntungan bekerjasama dengan Indonesia, saat menyampaikan pidatonya di CEO APEC Summit, di Cina National Convention Center, Beijing, Cina, 10 November 2014. AP/Andy Wong
"Saya berharap bisa memperkuat persahabatan pribadi dan hubungan di antara negara kita," kata Obama pada Jokowi di Beijing, Senin, 10 November 2014. Setelah sesi 'pujian' Obama menegaskan Amerika mengharapkan kerja sama di bidang keamanan karena Indonesia telah mampu memberikan keamanan global. (Baca:
Jokowi Pamer Pengalaman 30 Tahun ke Obama) Gayung bersambut, dalam pertemuan itu, Jokowi menegaskan Indonesia memiliki pengalaman dalam mengatasi ekstremisme dan radikalisme. Ia mengatakan Indonesia akan terus berupaya melawan ekstremisme.
Tapi, dalam pertemuan itu sama sekali tak dibahas masalah ekonomi. Padahal, dari pertemuan-pertemuan bilateral sebelumnya, Jokowi intens membahas soal ekonomi antara lain dengan Cina atau Jepang. Mungkin pendekatan Obama untuk Jokowi memang hanya untuk isu keamanan, bukan ekonomi.
ANANDA TERESIA Baca berita lainnya: Jokowi Jadi Primadona di APEC Bahasa Inggris Jokowi Dipuji Jokowi Top jika Pidato Bahasa Indonesia di APEC Baghdadi, Pemimpin ISIS, Terluka Parah
Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS
13 menit lalu
Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS
Jokowi resmi mengganti sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan dengan sistem kelas rawat inap standar (KRIS). Apa perbedaannya?
Baca Selengkapnya
Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong
22 menit lalu
Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat atas Pelantikan PM Singapura Lawrence Wong
Presiden Jokowi menyatakan Indonesia siap untuk melanjutkan kerja sama baik dengan Singapura.
Baca Selengkapnya
Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini
1 jam lalu
Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini
Gubernur Jenderal Australia menjadikan pertemuan dengan Jokowi sebagai bagian rangkaian untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.
Baca Selengkapnya
KTT APEC di Peru Kembali Bahas Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik atau FTAAP
9 jam lalu
KTT APEC di Peru Kembali Bahas Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik atau FTAAP
Pertemuan organisasi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Arequipa, Peru kembali membahas Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik
Baca Selengkapnya
Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
14 jam lalu
Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).
Baca Selengkapnya
PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas
15 jam lalu
PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas
PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.
Baca Selengkapnya
Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap
17 jam lalu
Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap
BPJS Kesehatan diubah menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ini daftar peserta BPJS Kesehatan yang tidak bisa naik kelas rawat inap.
Baca Selengkapnya
Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana
17 jam lalu
Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana
Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun
20 jam lalu
Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.
Baca Selengkapnya
Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta
21 jam lalu
Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta
YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
21 jam lalu
22 jam lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
2 hari lalu
2 hari lalu