Petugas mengambil gambar dari balkon unit apartemen di distrik Wan chai, Hong Kong, 1 November 2014. Korban lainnya diduga warga negara Filipina yang bernama Jesse Lorena Ruri. REUTERS/Tyrone Siu
TEMPO.CO, Wan Chai - Polisi sudah selesai mengidentifikasi korban pembunuhan yang dilakukan mantan karyawan Bank of America Merrill Lynch bernama Rurik Jutting. Kedua wanita itu diketahui berasal dari Filipina dan Indonesia.
Wanita pertama yang ditemukan di apartemen mewah milik Jutting di kawasan Wan Chai, Hong Kong, diketahui bernama Jesse Lorena Ruri. Ia ditemukan dengan luka di bagian leher dan bokong. (Baca:Kasus Pembunuhan Jarang Terjadi di Hong Kong)
"Kami menemukan Jesse saat sedang sekarat karena luka di bagian leher. Dia tidak bisa diselamatkan dan meninggal beberapa saat setelahnya," kata juru bicara polisi Hong Kong seperti dilaporkan Daily Mail, Ahad, 2 November 2014.
Delapan jam setelahnya, polisi menemukan sebuah koper dengan mayat di dalamnya. Perempuan itu adalah PSK asal Indonesia yang diketahui bernama Sumarti Ningsih. Tangan dan kakinya diikat dengan tali dan lehernya hampir putus. "Ningsih sudah meninggal sejak lima hari sebelumnya," kata polisi.
Polisi juga mengamankan mainan seks dan sejumlah kokain di apartemen Jutting. Sebuah pisau yang diduga menjadi alat pembunuhan pun sudah diamankan polisi sebagai barang bukti. (Baca: Pembunuh PSK Indonesia Diadili Hari Ini)
Dari dalam ponsel Jutting ditemukan kira-kira 2.000 foto dan video dari sejumlah teman wanitanya. Setidaknya ada lima wanita yang berada di sekitar Jutting saat menggelar pesta Halloween sebelum kasus pembunuhan ini ditemukan.
Jutting ditangkap di apartemennya pada Sabtu lalu setelah seorang pria meminta polisi memeriksa kamar pria 29 tahun itu. Kasus Jutting mulai diproses pagi ini di Pengadilan Magistrates Timur. (Baca: PSK Indonesia Sudah 4 Tahun Kerja di Hong Kong)
