Puluhan militan pejuang Islam berpatisipasi saat berparade di sepanjang jalan provinsi Raqqa utara (30/6). Pejuang Islam militan mengadakan parade di utara provinsi Raqqa Suriah untuk merayakan deklarasi "khalifah" Islam. Negara Islam merupakan cabang Al-Qaeda sebelumnya dikenal sebagai Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). REUTERS/Stringer
TEMPO.CO, Kobane - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan telah melepaskan 25 sanderanya. Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, puluhan sandera ini merupakan siswa Kurdi yang diculik pada Mei lalu di Aleppo, wilayah Suriah utara. (Baca: Dua Bulan Diculik ISIS, Bocah Ini Berhasil Kabur)
Dilansir dari Xinhua, Kamis, 30 Oktober 2014, 25 siswa ini merupakan bagian dari 150 siswa Kurdi yang ditangkap di Kota Manbej di Allepo setelah menyelesaikan ujian mereka. Sedangkan siswa lainnya masih ditahan karena dicurigai merupakan kerabat anggota Uni Demokratik Kurdi yang gencar memberikan perlawanan pada ISIS.
Siswa-siswa yang diculik dari Allepo ini mayoritas berasal dari Kobane, kota perbatasan Suriah dengan Turki. Selama sebulan terakhir, ISIS terus berusaha menguasai Kobane. Namun mereka mendapat perlawanan sengit dari pasukan Kurdi yang dibantu oleh pasukan Barat pimpinan Amerika Serikat.
Kobane telah menjadi wilayah pertempuran yang sengit. Dengan menguasai Kobane, ISIS akan menguasai seluruh Provinsi Raqqa. Tak hanya itu, Kobane bisa menjadi gerbang bagi ISIS untuk memperluas kekuasaan ke wilayah Turki.