Vinson, Perawat Kedua AS yang Bebas dari Ebola  

Reporter

Rabu, 29 Oktober 2014 17:03 WIB

Barack Obama dan perawat asal Dallas yang telah bebas dari virus Ebola, Nina Pham di Gedung Putih, Washington, 25 Oktober 2014. Nina dinyatakan mengidap Ebola pada 13 Oktober lalu akibat tertular dari Thomas Eric Duncan, penderita Ebola pertama di Amerika Serikat. AP/Evan Vucci

TEMPO.CO, Jakarta - Amber Vinson akhirnya keluar dari rumah sakit di Emory University, Atlanta, Selasa, 28 Oktober 2014. Banyak orang bertanya-tanya, bagaimana mungkin perawat itu, juga para pengidap ebola lainnya, dapat sembuh, sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan 70 persen pasien ebola di Afrika Barat tak terselamatkan?

Vinson, 29 tahun, terinfeksi ebola ketika bekerja di Rumah Sakit Presbyterian Texas di Dallas sebagai anggota tim perawat Thomas Eric Duncan, warga negara Amerika Serikat pertama yang mengidap ebola setelah kembali dari Liberia. (Baca: Ebola, AS Larang Warga Nigeria Bersekolah )

Atas kesembuhannya, Vinson mengucapkan terima kasih kepada Kent Brantly dan Nancy Writebol, pasien ebola yang sembuh sebelum Vinson. Keduanya telah menyumbangkan darah untuk kesembuhan Vinson.

Vinson dan perawat lain yang terinfeksi ebola, Nina Pham, 26 tahun, berhasil sembuh setelah mendapatkan tranfusi darah dari penderita ebola yang sukses disembuhkan sebelumnya. Metode ini dirasa efektif untuk menghadapi virus ebola. (Baca: Ebola, AS Karantina Tentara dari Afrika Barat)

Dilansir dari USA Today, 28 Oktober 2014, pemulihan kondisi Vinson relatif cepat. Bruce Ribner, dokter yang menangani Vinson, mengatakan, "Jawaban yang sejujurnya: kami tidak tahu pasti. Yang kami tahu, mereka adalah dua pasien ebola termuda yang dirawat di negara maju. Kita tahu, dari data sebelumnya, pasien yang lebih muda mengalami kemajuan kesehatan yang lebih baik daripada pasien yang berusia tua."

Selain itu, Ribner mencatat bahwa Vinson dan Pham mungkin terinfeksi sejumlah virus kecil dari peralatan perlindungan mereka. Jumlah virus yang menginfeksi mempengaruhi mudah tidaknya perlawanan yang dilakukan sistem imun. (Baca: Takut Ebola, Korea Utara Larang Wisatawan Datang)

INTAN MAHARANI | USA TODAY







Baca juga:
Walhi: Menteri Amran Punya Tambang Emas
Persis Solo Tolak Dipimpin 8 Wasit Divisi Utama
Korupsi, Bupati Biak Numfor Divonis 4,5 Tahun Bui
Pameran Indocomtech 2014 Resmi Dibuka







Advertising
Advertising

Berita terkait

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Asal Indonesia Sabet Penghargaan dari University of Manchester

3 menit lalu

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Asal Indonesia Sabet Penghargaan dari University of Manchester

Peneliti dari Indonesia mengembangkan alat deteksi penyakit kardiovaskular. Cocok dipakai untuk tenaga medis di daerah pedesaan.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

33 menit lalu

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

Nilai rumah mewah Syahrul Yasin Limpo yang disita KPK di Makassar tersebut diperkirakan sekitar Rp4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Google Tingkatkan Fitur Anti Maling Android, Bukan untuk Ponsel Jadul

49 menit lalu

Google Tingkatkan Fitur Anti Maling Android, Bukan untuk Ponsel Jadul

Google menebalkan fitur keamanan anti maling pada sistem android 10 dan 15. Ponsel yang dicuri semakin sulit dibobol.

Baca Selengkapnya

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

1 jam lalu

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Anggap Perpres Energi Terbarukan untuk Kelistrikan Melenceng dari Komitmen Paris Agreement

1 jam lalu

Greenpeace Anggap Perpres Energi Terbarukan untuk Kelistrikan Melenceng dari Komitmen Paris Agreement

Greenpeace mengkritik Pemerintah Indonesia yang masih menolerir proyek PLTU. Pemenuhan Paris Agreement 2015 masih jauh panggang dari api.

Baca Selengkapnya

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

3 jam lalu

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Busworld 2024 Pamerkan Lebih Banyak Bus Listrik

3 jam lalu

Busworld 2024 Pamerkan Lebih Banyak Bus Listrik

GEM Indonesia bersama Busworld International yang berpusat di Belgia, kembali menggelar Busworld Southeast Asia 2024. Ada banyak teknologi baru

Baca Selengkapnya

Tanggapi Revisi RUU Penyiaran, Menkominfo: Investigasi, Masa Harus Dilarang?

3 jam lalu

Tanggapi Revisi RUU Penyiaran, Menkominfo: Investigasi, Masa Harus Dilarang?

Menkominfo Budi Arie Setiadi tanggapi revisi RUU Penyiaran yang salah satunya isinya melarang investigasi jurnalistik

Baca Selengkapnya

Pencurian Modus Pecah Kaca di Bekasi, Uang Biaya Rumah Sakit Rp 450 Juta Amblas

3 jam lalu

Pencurian Modus Pecah Kaca di Bekasi, Uang Biaya Rumah Sakit Rp 450 Juta Amblas

Pencurian modus pecah kaca mobil itu diduga terjadi saat korban dan ayahnya makan di Warung Gabus Pucung di Rawalumbu. Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

4 jam lalu

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber BRIN mengembangkan alat deteksi dini penyakit tanaman teh berbasis pembelajaran mesin.

Baca Selengkapnya