Asap membumbung tinggi akibat serangan udara pasukan koalisi di Kobani, perbatasan Suriah-Turki, 20 Oktober 2014. Serangan tersebut untuk membantu pasukan Kurdi yang bertempur dengan ISIS di Kobani. AP/Lefteris Pitarakis
TEMPO.CO, Kobani - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali merilis video fotografer asal Inggris yang diculik, John Cantlie, yang lokasinya diduga berada di Kobani, perbatasan Suriah dengan Turki, tempat ISIS bertempur melawan pasukan Kurdi sejak lebih dari sebulan lalu.
Dalam video berdurasi lima menit itu, Cantlie berkata sebagian besar wilayah Kobani sudah dikuasai ISIS. "Pertempuran di Kobani akan segera berakhir. Para militan hanya sedang membersihkan lokasi dan segera menuju ke jalanan dan gedung-gedung," kata Cantlie seperti dilaporkan CNN, Senin, 27 Oktober 2014. (Baca: Suriah Klaim Dukung Pasukan Kurdi untuk Lawan ISIS)
Cantlie, yang diculik bersama jurnalis Amerika James Foley, berpakaian serba hitam dengan latar belakang bendera Turki. Sangat terlihat bahwa ISIS memaksa Cantlie menjadi pembaca berita soal pendudukan militan asal Suriah itu di Kobani. (Baca: James Foley Disiksa dengan Waterboarding oleh ISIS)
"Berbeda dengan media Barat yang memberitakan ISIS bertarung mati-matian, saat ini suasana Kobani sangat sepi. Hanya ada sekali tembakan," kata Cantlie.
ISIS dan pasukan Kurdi serta tentara Amerika Serikat sudah saling baku tembak selama berminggu-minggu di wilayah Kobani. Korban tewas akibat aksi ini telah mencapai 815 jiwa yang terdiri dari 21 warga sipil Kurdi, 302 pasukan Kurdi, dan 481 anggota ISIS.