Teresa Romero, perawat Spanyol yang terinfeksi virus ebola saat berada diruangan perawatan isolasi di lantai enam Rumah Sakit Madrid Carlos III, 11 Oktober 2014 Hospital October 11, 2014. Pejabat rumah sakit mengatakan kondisi Teresa dalam keadaan stabil, dimana beberapa hari lalu sempat kritis. REUTERS/Andrea Comas
TEMPO.CO, Madrid - Kabar gembira terkait ebola datang dari Spanyol. Teresa Romero, suster yang terjangkit ebola sejak 6 Oktober lalu, telah dinyatakan sembuh. Pemerintah Spanyol menyatakan hasil pemeriksaan terbaru menunjukkan bahwa ia tidak lagi terjangkit virus tersebut. (Baca: Suster Spanyol Diduga Kuat Terinfeksi Ebola)
Namun demikian, seperti dilaporkan BBC, Senin, 20 Oktober 2014, suster yang menjadi orang pertama yang tertular ebola di luar Afrika Barat ini perlu melakukan pemeriksaan kedua untuk memastikan dirinya telah benar-benar bebas dari ebola.
Romero dipastikan tertular ebola setelah merawat dua pastor Spanyol yang terjangkit ebola setelah melakukan perjalanan ke Afrika Barat. Keduanya tidak mampu bertahan dan meninggal. (Baca: WHO: 7 dari 10 Pasien ebola Tewas)
Kemungkinan besar Romero tertular karena ia membuka pakaian khusus yang berfungsi sebagai pelindung atau mungkin juga ia menyentuh mukanya sendiri dengan sarung tangan yang digunakan untuk merawat dua misionaris tersebut.
Saat ini ia dirawat di Rumah Sakit Carlos III di ibu kota Madrid. Sebanyak 15 orang yang pernah melakukan kontak dengan Romero, termasuk suamiya, masih berada di karantina. Namun, sejauh ini mereka tidak menunjukkan gejala ebola.
Kolaborasi Menjadi Kunci Kecepatan Jasa Raharja Salurkan Santunan Korban Laka Bus Ciater
24 menit lalu
Kolaborasi Menjadi Kunci Kecepatan Jasa Raharja Salurkan Santunan Korban Laka Bus Ciater
Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, menyerahkan santunan kepada 11 ahli waris korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus pariwisata di Desa Palasari, Kecamatan Ciater.