29 Tahun Dibui, Pria AS Ini Ternyata Tak Bersalah
Kamis, 16 Oktober 2014 13:00 WIB
Ilustrasi. mid-day.com
TEMPO.CO , Brooklyn - Setelah 29 tahun mendekam di penjara, seorang pria asal Brooklyn, Amerika Serikat, akhirnya dibebaskan pada Rabu, 15 Oktober 2014. David McCallum, nama pria itu, dibebaskan setelah dinyatakan tidak bersalah atas dakwaan penculikan dan pembunuhan. “Kami telah menyimpulkan bahwa pengakuan McCallum dan rekannya, Willie Stuckey, pada 1985 lalu adalah pengakuan palsu. Sebab, waktu itu keduanya masih berusia 16 tahun,” ujar jaksa Kenneth Thompson dalam sidang yang digelar Selasa lalu, seperti dilaporkan dari Daily Mail , Rabu, 15 Oktober 2014. Pada 2012, McCallum mengakui bahwa dirinya dipukuli oleh petugas dan dipaksa mengakui perbuatan yang tidak dilakukannya. McCallum dan Stuckey ditangkap atas dugaan penculikan dan pembunuhan Nathan Blenner pada Oktober 1985. Pria 20 tahun itu tewas akibat luka tembak di bagian kepala. Tak lama setelah ditangkap, keduanya dinyatakan bersalah dan mendapat vonis berat. Stuckey kemudian meninggal di dalam penjara pada 2001.ANINGTIAS JATMIKA | DAILY MAIL Terpopuler Jadi Selingkuhan, Wanita Ini Ditelanjangi Jokowi Jadi Cover Majalah Time Soal ISIS, AS dan Rusia Berbagi Info Intelijen
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca Selengkapnya
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca Selengkapnya
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca Selengkapnya
Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca Selengkapnya
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca Selengkapnya
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca Selengkapnya
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca Selengkapnya
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca Selengkapnya
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
5 jam lalu
7 jam lalu
8 jam lalu
10 jam lalu
11 jam lalu
12 jam lalu
18 jam lalu
20 jam lalu
22 jam lalu
23 jam lalu