Kebanyakan Amunisi Senjata ISIS Hasil Jarahan  

Reporter

Kamis, 9 Oktober 2014 09:45 WIB

Puluhan pemuda Irak mengangkat senjata mereka saat bersiap-siap memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang berencana memasuki wilayah Baghdad. Puluhan tentara Irak dieksekusi oleh ISIS dan menyiarkan video pembantaian itu. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di negara-negara Islam selalu berhasil dilakukan. Hal ini didukung oleh sejumlah senjata yang digunakan untuk melawan pasukan pengaman atau membombardir barikade. Menurut data CAR--organisasi penelitian yang didanai oleh Uni Eropa, kebanyakan amunisi ISIS berasal dari Cina, Rusia, dan Amerika Serikat.

Dikutip dari Time, Senin, 6 Oktober 2014, CAR memantau setidaknya 1.700 serangan ISIS ke Irak dan Suriah sejak 22 Juli hingga 15 Agustus lalu. Setiap satu dari setiap lima amunisi yang digunakan langsung diperiksa oleh Penelitian Konflik dan Persenjataan di Amerika Serikat. (Baca: Ini 15 Senjata Andalan ISIS)

"Sebagian besar amunisi yang digunakan ISIS adalah hasil dari menjarah, menyita, atau yang ditinggalkan oleh pasukan pertahanan dan keamanan di Irak. Kebanyakan dari amunisi di Irak diproduksi di AS," kata CAR.

Berbagai jenis dan umur amunisi juga didata oleh CAR. Selain dari AS, ada senjata yang usianya sudah berumur 30 tahun yang berasal dari Cina dan amunisi buatan tahun 1945 dari Rusia pada akhir Perang Dunia II. (Baca: ISIS Banyak Gunakan Senjata Asal Amerika)

Ada lebih dari 300 amunisi produksi AS yang digunakan ISIS dengan waktu pembuatan mulai 2000 hingga 2010. Setidaknya ada amunisi dari tujuh produsen di Rusia yang digunakan ISIS selama menggempur Suriah. Kebanyakan senjata yang digunakan ISIS adalah M16 dan M4 bekas tentara Irak.




RINDU P. HESTYA | TIME




Berita Lain:
Bau Busuk, Kekasih Mayang: Saya Masak Kaldu Babi
Kim Jong-un Menghilang dari Pyongyang
Zona Tempur ISIS Jadi Obyek Wisata Perang

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

21 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya