TEMPO.CO, Brisbane - Seorang tukang listrik mengaku sempat masuk ke apartemen Marcus Peter Volke dan Mayang Prasetyo sebelum kasus mutilasi itu terungkap oleh polisi. Petugas datang ke apartemen Volke setelah pria 28 tahun itu meminta bantuan karena kompornya rusak saat sedang memasak kaldu babi. (Baca: Pacar Mayang Aktivis Anti-Kekerasan pada Perempuan)
Dikutip dari Daily Mail, Selasa, 7 Oktober 2014, Volke menelepon Brad Coyne pada Sabtu malam karena kompornya tidak bisa menyala. Saat itu Coyne meminta Volke mengirim foto kompor yang rusak, tapi permintaan itu ditolak dengan alasan "tidak ada lampu".
Akhirnya Coyne datang ke apartemen Volke di Brisbane. Begitu masuk, Coyne mengaku langsung mencium bau busuk yang amat menyengat dari seluruh penjuru ruangan. (Baca: Mayang Sempat Mengajak Kekasihnya ke Lampung)
"Saya langsung berkata, 'Anda harus peduli pada bau ini'. Jelas itu adalah bau yang sangat kuat. Lalu dia bilang bahwa ia sedang masak kaldu babi," kata Coyne kepada Ten Eyewitness News.
Namun, saat itu Coyne tidak menyadari bahwa yang ia lihat di dalam panci adalah potongan tubuh Mayang. Barulah saat kasus ini terungkap, Coyne menyadari kejadian itu.
Bau busuk sebenarnya sudah tercium sejak Kamis lalu oleh tetangga Volke. Awalnya warga sekitar mengira bau itu berasal dari saluran air yang macet. Namun, karena baunya semakin menyengat, warga akhirnya memanggil polisi.
Benar saja, polisi menemukan potongan tubuh Mayang masih ada di dalam panci yang tergeletak di atas kompor. Sisa tubuh Mayang ditemukan di tong sampah di dekat apartemen.