Kuburan massal suku Maya yang berumur 1400 tahun di Meksiko. Dailymail.co.uk
TEMPO.CO,Iguala - Penemuan kuburan massal di Meksiko selatan memicu kemarahan publik. Kuburan yang diduga berisi jenazah puluhan mahasiswa yang hilang setelah bentrok dengan polisi pada pekan lalu itu menunjukkan bahwa kebrutalan sering terjadi di negara Amerika Latin ini. (Baca: Mayat Hangus Ditemukan di Kuburan Massal Meksiko)
Mengutip laporan Daily Mail, Ahad, 5 Oktober 2014, dalam beberapa tahun terakhir, di Meksiko banyak ditemukan kuburan massal sisa kekerasan geng narkoba yang semakin berkembang sejak 2007. Mereka menggunakan sejumlah lokasi untuk membuang musuh dan korban lain di tengah meningkatnya pertempuran antarkelompok yang bersaing.
Tahun ini, setidaknya sudah 30 mayat ditemukan di kuburan massal di Iguala saja. Memang, Iguala yang berada di Negara Bagian Guererro , sekitar 193 kilometer arah selatan Kota Meksiko, ini dikenal sebagai salah satu tempat berkembangnya geng narkoba. Mereka sering menyembunyikan mayat korban kekerasan di kuburan massal.
Tak hanya di Guerrero, pada Mei 2011, kuburan massal juga ditemukan di Negara Bagian Durango, sebelah utara Meksiko. Dalam satu bulan, polisimenemukan 183 jenazah di 40 lokasi di wilayah ini. Jasad di kuburan tersebut diduga kuat merupakan korban para geng narkoba. (Baca: Misteri 121 Mayat Kuburan Massal di Meksiko)
Perserikatan Bangsa-bangsa menyebut penemuan kuburan massal pada Sabtu, 4 Oktober 2014, di sebuah bukit di Iguala itu sebagai "salah satu peristiwa paling mengerikan akhir-akhir ini".
Sekitar 20 ribu demonstran menuntut Trump menghormati negara mereka, membatalkan rencana pembangunan tembok di perbatasan kedua negara, serta meminta maaf.