Terry Barlow (66), dari Thornton, Colo, seorang veteran Korps Marinir yang bertempur di Vietnam, mengenang tugu tentara tewas di Vietnam Veterans Memorial di Washington (25/5). Selain Memorial Bridge, acara juga untuk Memorial Day yakni mengenang tentara Amerika yang tewas dalam peperangan. (AP/Jacquelyn Martin)
TEMPO.CO, Washington - Setelah 40 tahun berlalu, Amerika Serikat akhirnya mencabut larangan penjualan senjata kepada Vietnam. Keputusan ini diambil dengan alasan untuk membantu meningkatkan pertahanan Vietnam menghadapi situasi konflik di Laut Cina Selatan.
Begitu pun, pencabutan larangan penjualan senjata itu tidak diberlakukan secara keseluruhan, melainkan hanya untuk perlengkapan untuk maritim.
Kementerian Luar Negeri Amerika menegaskan kebijakan ini diambil seiring hubungan kedua negara yang semakin akrab dan Hanoi dianggap mampu meningkatkan kondisi hak asasi manusia menjadi lebih baik. (Baca: Cina Dituding Berencana Kuasai LautCinaSelatan)
"Ini berguna dalam upaya membangun kesepakatan atas sengketa teritorial di Laut Cina Selatan untuk mendorong kapasitas teman-teman kami di wilayah ini," ujar Kementerian Luar Negeri Amerika seperti dilansir Channel Newas Asia, Jumat, 3 Oktober 2014.
Sekitar 40 persen dari perdagangan laut melintasi Laut Cina Selatan. Kepemilikan kawasan laut ini diklaim oleh Vietnam, Taiwan, Brunei, Malaysia, Cina, dan Filipina. Walaupun Amerika Serikat tidak memiliki kepentingan secara teritorial di kawasan ini, namun Amerika telah memperingatkan Beijing akan tindakan destabilisasinya yang memicu konflik meluas di kawasan Asia Tenggara.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry meminta Menteri Luar Negeri Vietnam Pham Binh Min, menjelaskan tentang kebijakan terbaru Washington. Kebijakan ini sebagai normalisasi hubungan diplomatik kedua negara sejak perang Vietnam tahun 1975.