SBY Berbagi Rahasia Kesuksesan REDD+ di Indonesia  

Reporter

Kamis, 25 September 2014 16:08 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menerima kedatangan Wakil Ketua MPR Republik Rakyat China Wang Jiarui beserta delegasi di Kantor Presiden, Jakarta, 16 September 2014. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, New York - Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapat kesempatan membahas Reducing Emissions from Deforestation and Degradation in Developing Countries (REDD+) dalam forum Indonesian's REDD+ Event di New York, Amerika Serikat, Rabu, 24 September 2014. Di hadapan para pemimpin dunia, SBY mengklaim Indonesian telah sukses dalam percobaan penerapan REDD+. Dalam pidato singkat, SBY berbagi pengalaman dan rahasia kesuksesan REDD+ di Indonesia. (Baca : Pidato di PBB, SBY Sebut Indonesia Makin Maju)

Indonesia telah berhasil mengurangi laju deforestasi, dari 1,2 juta hektare per tahun antara 2003 dan 2006 menjadi 450-600 ribu hektare antara 2011 dan 2013. "Kami berhasil mencegah emisi setara dengan 211 juta ton karbon dioksida per tahun," kata SBY dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Kamis, 25 September 2014. (Baca : Program REDD Sudah Dilindungi dari Praktek Korupsi)

Pertama, kata SBY, untuk mendukung kesuksesan REDD+, pemerintah harus mengubah pola pikir masyarakat tentang hutan. Hal ini harus didukung dengan visi dan pendekatan baru serta memberikan ketegasan bahwa hutan berkontribusi besar terhadap kelestarian lingkungan. (Baca : Proyek Pengurangan Emisi Rentan Korupsi)

"Kedua, REDD+ juga harus relevan, tidak hanya dengan lingkungan, tapi juga sosial. Dalam hal ini, kami membangun perlindungan hutan terpadu untuk mencegah kemungkinan eksternalitas lingkungan dan sosial yang negatif dari implementasi REDD+. Langkah ini memberikan penekanan pada pengakuan dan perlindungan masyarakat adat," kata SBY.

SBY juga menjelaskan bahwa REDD+ harus bersifat multi-stakeholder. Artinya, mendapat dukungan dari semua kelompok yang terlibat demi kesejahteraan. "Hal ini penting bagi semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, organisasi nonpemerintah, dan masyarakat setempat," kata SBY.

Regulasi juga penting dalam penerapan mekanisme REDD+. Misalnya, kata SBY, Indonesia mengadakan 2.011 moratorium dan izin pemanfaatan dan konservasi baru. Dengan cara ini, SBY mengklaim Indonesia telah berhasil melindungi 63 juta hektare hutan utama dan lahan gambut.

"Selain dana, moratorium juga memainkan peran dalam penciptaan satu peta inisiatif yang akurat untuk konservasi dan pemanfaatan terhadap upaya global dengan implementasi REDD+," kata SBY.

Kelima, kemitraan dan kerja sama global juga menjadi pendukung REDD+. SBY yakin negara-negara yang memiliki hutan dapat memberikan kontribusi besar terhadap upaya global dengan implementasi REDD+. "Kemitraan ini sangat penting untuk kemajuan arsitektur keuangan iklim global. Berbagi tanggung jawab sangat penting untuk pencapaian bersama," kata SBY.




RINDU P. HESTYA







Berita Lain:
Tren Pengaturan Internet di Asia Mengkhawatirkan
Sidang MU PBB ke-69 Dibuka
Tim Palang Merah Diserang Keluarga Pasien Ebola

Advertising
Advertising

Berita terkait

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

29 hari lalu

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

44 hari lalu

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

9 Februari 2024

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

21 September 2023

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

Presiden Jokowi berulangkali tidak hadir secara langsung dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

20 September 2023

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

Pembelajaran sepanjang hayat dan meningkatkan keterampilan menjadi kunci mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG.

Baca Selengkapnya

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

26 April 2023

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

Dua kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mewakili Indonesia di forum diskusi internasional ECOSOC Youth Forum PBBB

Baca Selengkapnya

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

5 April 2023

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

Larangan Taliban mendorong PBB meminta semua staf - pria dan wanita - untuk tidak masuk kerja selama 48 jam.

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

11 Oktober 2022

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

SBY mengungkapkan dengan melukis dapat mendatangkan kedamaian dalam hatinya sekaligus berharap dapat mengobati rasa rindu.

Baca Selengkapnya