TEMPO.CO, New York - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara tidak langsung menyatakan dukungannya terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB perihal keberadaan milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Resolusi ini disahkan PBB dalam sidang yang dipimpin oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama. (Baca: Sidang MU PBB ke-69 Dibuka)
Seperti dilansir pusat media PBB, www.un.org, Kamis, 25 September 2014, dalam pidatonya di hadapan para pemimpin politik dunia tersebut, SBY memang tidak terang-terangan mengamini resolusi itu. Resolusi itu mewajibkan negara-negara anggota PBB mencegah perekrutan dan aliran bantuan keuangan kepada para pendukung ISIS secara nyata. (Baca: PBB Sahkan Resolusi Lawan ISIS).
Namun, SBY lebih menekankan agar seluruh dunia bisa memperluas pembangunan global ke arah yang lebih manusiawi, sehingga konflik-konflik global, seperti masalah di Palestina dan Ukraina serta di Irak dan Suriah yang terkait dengan ISIS bisa diakhiri.
“Sudah waktunya untuk berhenti bermain. Kita lawan mereka,” kata SBY. Ia menambahkan, sekarang waktunya bagi semua bangsa untuk masuk ke urusan yang lebih serius untuk membangun dunia baru yang damai, makmur, dan adil.
Sebelumnya, Sidang Dewan Keamanan PBB secara bulat mengesahkan resolusi untuk menghentikan gerakan milisi ISIS. Selaku pemimpin sidang, Obama menyatakan retorika dan keinginan baik saja tidak cukup untuk menghentikan serangan teroris yang kini sudah memenggal empat sandera warga Barat itu. Untuk itu, dibutuhkan tindakan nyata guna menggempur mereka.
ANINGTIAS JATMIKA
Terpopuler
Sidang MU PBB ke-69 Dibuka
Tren Pengaturan Internet di Asia Mengkhawatirkan
Konferensi Perubahan Iklim, Janji dari Negara Kaya
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
5 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
25 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
26 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
34 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
35 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
37 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
37 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
37 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
37 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
38 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya