Rekrut Anak, ISIS Gunakan Game Grand Theft Auto  

Reporter

Senin, 22 September 2014 11:20 WIB

Anggota pasukan Kurdish Peshmerga berjaga di garis depan Sulaiman Pek, Irak, 31 Agustus 2014. Pasukan keamanan Irak berupaya menghentikan pengepungan kota Amerli oleh militan ISIS. REUTERS/ Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok militan garis keras Negara Islam Irak Suriah atau ISIS (Iraq Syria Islamic State) kembali merilis sebuah video propaganda. Kali ini mereka meniru video game populer Grand Theft Auto. Diduga kuat peluncuran video ini untuk merekrut anggota baru dari kalangan anak muda.

Video itu berdurasi 3 menit 10 detik dan tersebar di situs YouTube sejak Sabtu, 20 September 2014 lalu. ISIS memberi judul "Grand Theft Auto: Salil al-Sawarem." Situs berita Al Arabiya menulis, terjemahan judul tersebut berarti "Suara pedang datang bersamaan." Logo ISIS dipajang di pojok kiri atas video tersebut. Ada pula teks dalam bahasa Arab yang berarti "apa yang bisa kamu lakukan di dalam game bisa dilakukan di medan perang sebenarnya." (Baca:Terdesak ISIS, 100 Ribu Pengungsi Masuki Turki)

Berdasarkan analisis Al Arabiya, adegan di video itu dicomot dari game Grand Theft Auto: San Andreas yang dirilis 2005 silam. Dalam video terlihat sekelompok orang dengan pakaian khas tentara pemberontak menembaki konvoi mobil militer dan polisi. Seluruh adegan ini berlatarkan lanskap bukit berbatu dan gurun pasir. Terdengar pula lagu berbahasa Arab. Voice over permainan yang populer di konsol Play Station ini juga disulih-suara menjadi percakapan bahasa Arab serta kalimat-kalimat takbir.

Dalam pernyataannya, ISIS mengklaim video ini disebarkan untuk meningkatkan moral para mujahid, mengajari anak-anak dan remaja untuk berperang melawan negara-negara Barat, serta melakukan teror kepada pihak-pihak yang menentang negara Islam. (Baca:ISIS Ancam Bom Times Square)

Mengomentari hal ini, Mufaddal Fakruddin, editor media hiburan populer di Timur Tengah, IGN, mengatakan sangat ironis ISIS memakai video game asal negara Barat untuk propaganda. "Video ini jelas-jelas menyasar kaum muda," ujarnya seperti dikutip Al Arabiya. Dia juga menyayangkan penggunaan video game untuk kampanye hal buruk. "Video game akan kembali disalahkan karena dianggap bisa menularkan kekerasan kepada anak-anak."

Mantan teroris Shahid Butt menyatakan ISIS memang bertujuan menciptakan generasi anak-anak tak berperikemanusiaan. "Pesan dalam video itu jelas. Mereka ingin membentuk kesan berperang di Suriah sama menyenangkannya seperti berlibur ke Disneyland," kata dia seperti dilansir Sky News.

PRAGA UTAMA / YOUTUBE / AL ARABIYA / SKY NEWS




Baca juga:
Istri AKBP Idha Endri Kuasai Harta Bandar Narkoba
Pemerintah Iran Diultimatum untuk Blokir WhatsApp
Ariel 'Noah' Merdeka Penuh Hari Ini
Pedagang Tolak Larangan Jual Kurban di Tanah Abang
Akhirnya, Hasil Pemilu Afganistan Diumumkan

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

29 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

40 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

40 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

40 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

41 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

41 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya