CIA Buka ke Publik Sejumlah Artikel Rahasia

Reporter

Editor

Abdul Manan

Jumat, 19 September 2014 23:36 WIB

Lambang Central Intelligence Agency (CIA), badan intelijen Amerika, yang terdapat di Lobi Markas Besar CIA di Langley. cia.gov

TEMPO.CO, Washington - Badan intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA) merilis koleksi artikel yang sebelumnya dinyatakan sebagai rahasia, yang dihasilkan oleh jurnal internalnya. Dibukanya artikel ini kepada publik memberikan gambaran sekilas pemikiran organisasi mata-mata ini atas sejumlah hal penting, termasuk soal taktik rahasia Al-Qaeda di Afghanistan.

Dokumen, yang diposting di situs CIA pada Kamis 18 September 2014, berasal dari jurnal internal dinas rahasia itu yang bernama Studies in Intelligence. Misi dari jurnal ini adalah "Untuk merangsang diskusi konstruktif tentang isu penting saat ini di dalam Komunitas Intelijen; memperluas pengetahuan tentang pelajaran dari pengalaman masa lalu; meningkatkan pemahaman tentang sejarah profesi' dan menyediakan pembacanya dengan ulasan tentang literatur umum mengenai intelijen."

Salah satu artikel yang dibuka adalah tulisan George Tenet, yang memimpin CIA dari Juli 1997 sampai Juli 2004. Dalam artikel itu ia mengatakan bahwa agen-agennya harus jujur dengan diri mereka sendiri tentang apa yang mereka lakukan.

"Saya tidak bisa menjelaskan apa yang kita lakukan di sini selain mengatakan kita mencuri rahasia untuk hidup dan kita mengambil rahasia mereka dan menempatkannya ke dalam semua-sumber produk yang membuat perbedaan untuk seseorang," kata Tenet dalam artikel sepanjang 10 halaman yang sangat banyak diedit itu.

Michael J. Sulick, seorang perwira operasi intelijen yang pensiun pada 2010, menyatakan dalam artikel lainnya bahwa organisasi kontra intelijen AS tidak boleh gagal menemukan mata-mata musuh yang bekerja untuk Al-Qaeda dan kelompok teroris modern lainnya.

"Sederhananya, kelompok teroris beroperasi seperti badan intelijen. Teroris memata-matai sebelum mereka meneror. Mereka mempelajari dan mengamati targetnya. Mereka mengumpulkan informasi intelijen tentang kerentanan musuhnya."

Menurut Sulick, organisasi teroris itu bersikap seperti dinas rahasia. Mereka berlatih soal keahlian di bidang intelijen. Penemuan material di rumah aman Al-Qaeda di Afghanistan dan negara-negara lainnya menguatkan itu. Dari sana ditemukan manual pelatihan spionase, tradecraft (teknik yang digunakan intelijen) seperti identifikasi situs pertemuan, dead drop secara klandestin, teknik merekrut sumber, melakukan komunikasi rahasia, dan melakukan pelacakan dan melaporkan soal targetnya.

Ada juga artikel tentang operasi intelijen Amerika Serikat dalam Perang Korea, Perang Dingin, dan hubungan CIA dengan media.

Washington Post | Abdul Manan

Berita Lainnya
Jurnalis Inggris Dipaksa Masuk Islam oleh ISIS
Ini Hasil Hitung Cepat Referendum Skotlandia
ISIS Rilis Video Jurnalis Inggris yang Disekap
Penghitungan Sementara, Skotlandia Tolak Referendum

Berita terkait

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

23 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

Negosiasi gencatan senjata di Gaza, setelah sekitar setengah tahun pertempuran antara tentara Israel dan Hamas, akan berlangsung hari ini di Kairo

Baca Selengkapnya

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

29 hari lalu

Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

Laporan Insider menyebutkan anggota unit intelijen militer Rusia (GRU) kemungkinan terlibat dalam penyebaran Sindrom Havana.

Baca Selengkapnya

CIA Beri Dana dan Latih Mata-mata Ukraina, Siapa yang Diuntungkan?

26 Februari 2024

CIA Beri Dana dan Latih Mata-mata Ukraina, Siapa yang Diuntungkan?

CIA mendanai dan melatih mata-mata Ukraina untuk menghadapi Rusia sejak 2014.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Temui Direktur CIA dalam Kunjungan Mendadak ke Israel

16 Februari 2024

Netanyahu Temui Direktur CIA dalam Kunjungan Mendadak ke Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Direktur CIA dalam sebuah kunjungan mendadak ke Israel.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Desak Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza

15 Februari 2024

Presiden Palestina Desak Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menekan kelompok pejuang Hamas pada Rabu untuk segera menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bos CIA dan Mossad Temui PM Qatar, Kembali Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

26 Januari 2024

Bos CIA dan Mossad Temui PM Qatar, Kembali Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

Direktur CIA William Burns akan bertemu kepala Mossad, dan PM Qatar untuk membahas pembebasan sandera Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

CIA Rekrut Intel Rusia Lewat Video, Ditawarkan Jadi Mata-mata

24 Januari 2024

CIA Rekrut Intel Rusia Lewat Video, Ditawarkan Jadi Mata-mata

Badan intelijen AS, CIA mengedarkan video untuk merekrut anggota dari dinas rahasia Rusia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Tegaskan FKPPI Harus Mampu Menjaga Pemilu Damai

21 Januari 2024

Bamsoet Tegaskan FKPPI Harus Mampu Menjaga Pemilu Damai

Bamsoet menegaskan peran Front Keadilan Pemuda dan Pemudi Indonesia (FKPPI) sebagai bagian integral dari bela negara, yang harus mampu menjaga kelancaran Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Intelijen AS Temukan Bukti ISIS Afghanistan di Balik Pengeboman Iran

6 Januari 2024

Intelijen AS Temukan Bukti ISIS Afghanistan di Balik Pengeboman Iran

Penyadapan komunikasi oleh intelijen Amerika Serikat mengkonfirmasi bahwa cabang ISIS berbasis di Afghanistan melakukan dua pemboman di Iran

Baca Selengkapnya

Alexei Navalny Ditahan di Penjara Arktik 'Serigala Kutub'

27 Desember 2023

Alexei Navalny Ditahan di Penjara Arktik 'Serigala Kutub'

Politisi oposisi Rusia Alexei Navalny membenarkan keberadaannya di penjara bersalju di atas Lingkaran Arktik.

Baca Selengkapnya