Seorang anak menunjukkan burung peliharaannya yang selamat dari ledakan misil udara yang diduga dari tentara pendukung presiden Bashar al-Assad, di Duma, Damaskus, Suriah (27/11). REUTERS/Bassam Khabieh
TEMPO.CO, Washington - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat setuju mempersenjatai pemberontak Suriah guna melawan perjuangan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Hasil pemungutan suara Dewan pada Rabu, 18 September 2014, menunjukkan 273 anggota mendukung kebijakan Presiden Barack Obama melatih dan mempersenjatai pemberontak. Adapun 156 legislator menyuarakan penolakan.
Menanggapi perolehan suara tersebut, sejumlah anggota Dewan dari Partai Demokrat mengatakan sikap itu membuka peluang besar bagi militer AS untuk melakukan intervensi di Timur Tengah. Adapun beberapa kelompok konservatif meminta program tersebut dilakukan dalam waktu pendek guna mengalahkan ISIS.
Kendati hasil pemungutan suara tersebut berisi dukungan terhadap kebijakan Presiden Obama, program tidak bisa serta-merta dilaksanakan karena harus mendapatkan legalitas dari Kongres.
Presiden Obama perlu menyampaikan pokok-pokok pikirannya mengenai aksi militer di Suriah untuk menyudahi pemberontakan ISIS di depan Kongres meski Gedung Putih dan sejumlah politikus AS percaya bahwa Obama memiliki kewenangan konstitusi untuk melancarkan serangan udara di Suriah, sebagaimana yang telah dilakukan di Irak.
Juru bicara Gedung Putih, John Boehner, memuji hasil pengambilan suara di DPR seraya menyebut langkah tersebut sebagai sesuatu yang sangat penting untuk mengalahkan ISIS.