Vladimir Putin berbicara kepada media, kunjungannya ke Mongolia, untuk kunjungan kerja di tengah meningkatnya ketegangan dengan Washington dan NATO di Ulan Bator, 3 September 2014. (AP/Alexander Zemlianichenko)
TEMPO.CO,Moskow - Rusia telah mengungkapkan bakal mengembangkan berbagai senjata baru, termasuk hulu ledak nuklir, di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Barat atas dugaan keterlibatan negara itu di Ukraina.
Mengutip laporan Daily Mail, Rabu, 10 September 2014, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan akan "bergerak" setelah NATO membentuk pertahanan di wilayah Eropa Timur, terutama Ukraina, untuk menghadapi kehadiran Rusia di negara tersebut. (Baca: Demi Ukraina, NATO Siap Perang Melawan Rusia)
“Kami telah memperingatkan berkali-kali bahwa kami harus mengambil tindakan pencegahan yang sesuai untuk menjamin keamanan kami,” kata Putin tak lama setelah berhasil menguji tembak rudal balistik antarbenua dari kapal selam nuklir. Ia juga menekankan bahwa tindakan ini dilakukan Rusia hanya sebagai balasan. (Baca: Putin: Saya Bisa Ambil Kiev dalam 2 Minggu)
Hubungan antara Rusia dan Barat anjlok ke titik terendah sejak Perang Dingin setelah wilayah timur Ukraina diserbu dan dikuasai oleh pemberontak pro-Rusia. Barat mengecam Rusia dengan menyebutnya mendukung gerakan separatis. Namun hal ini berulang kali dibantah Putin.