Gadis Yazidi Ini Berhasil Kabur dari ISIS  

Reporter

Kamis, 4 September 2014 10:02 WIB

Sejumlah pasukan Irak memegang bendera Negara Islam saat beroperasi diarea Amirli, utara Baghdad, Irak (1/9). Pasukan Irak, Kurdi dan milisi Syiah melanjutkan serangan balik mereka terhadap ISIS yang dipicu kesuksesan menembus blokade ISIS di kota Amirli. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang gadis remaja Yazidi dari Kota Dohuk, Irak, berhasil meloloskan diri dari kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sama, bukan nama sebenarnya, sempat ditahan selama tiga pekan sebelum akhirnya dibebaskan oleh pria dermawan yang misterius. (Baca: PBB Bentuk Tim Investigasi Selidiki ISIS di Irak)

Gadis cantik berumur 16 tahun ini adalah bagian dari kaum minoritas Yazidi di Irak. Dia ditangkap oleh ISIS pada 3 Agustus di Gunung Sinjar bersama ibu dan dua adiknya. "Kami duduk di dalam dan mendengar suara letusan senjata api dan teriakan. ISIS datang dan membawa semua orang," ujar Sama, seperti dikutip dari The Australian, Kamis, 4 September 2014. (Baca: Ibu Jurnalis AS Minta ISIS Contoh Nabi Muhammad)

Selain menangkap orang-orang Yazidi, ISIS pun mengambil harta bendanya. "Mereka mengambil semua emas dan uang kami. Ibu saya memiliki kalung dan uang U$ 12.000. Mereka memisahkan perempuan dan anak-anak serta pria," tuturnya. (Baca: Wanita Inggris Rilis Video Ajakan ISIS)

Dalam penyerbuan itu, sekitar 15 milisi ISIS menyerbu dan membawa hampir 80 orang Yazidi. Pada senja hari tanggal 4 Agustus 2014, Sama mengaku dia dan yang lainnya dibawa ke pos pemeriksaan di Sinjar. Di lokasi itu, perempuan dan anak-anak dari desanya menaiki bus bersama dengan perempuan dari desa lain. Mereka dibawa menuju Tal Afar tanpa ada lagi tahanan pria.

"Kami menginap di Tal Afar selama dua malam, kemudian mereka membawa kami ke Badush," kata Sama. Badush merupakan penjara di Mosul. Di sana, menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa, 670 narapidana tewas oleh ISIS.

Di Mosul, Sama tinggal di sebuah gedung berlantai dua yang digunakan sebagai pasar budak. "Hanya ada perempuan muda dan cantik di Mosul," ujarnya.

Pada hari pertama tinggal, dua pria datang dan membawa dua remaja perempuan. Hari berikutnya, pria lain datang dan membawa perempuan lainnya. Di tahanan, Sama diberi tahu oleh seorang sipir penjara bahwa mereka akan dinikahkan dengan pria muslim. Mereka akan dijual kepada para pria ISIS untuk diperistri sekaligus dipaksa masuk Islam.

Pada hari ketiga di Mosul, tanpa penjelasan, para tahanan dibawa kembali ke Tal Afar, termasuk Sama. Ia dimasukkan ke sebuah ruangan bersama 23 gadis lainnya, termasuk dua adiknya.

Pada hari Sama akan dijual, sipir penjara memanggil namanya. Sama tak punya waktu untuk mengucap salam perpisahan kepada adik-adiknya. "Saya mengatakan kepada mereka agar menjaga diri," tuturnya.

Bersama sejumlah gadis lain, dibalut rasa ketakutan, Sama bertemu dengan dua pria berusia sekitar 30 dan 40 tahun yang berbicara bahasa Turkmen. "Dia berkata, 'kamu adalah anak perempuanku'," kata Sama menirukan perkataan salah satu dari dua pria tersebut.

Kedua pria membawanya ke sebuah rumah di Rabiyah di perbatasan Suriah. Di rumah itu, si pria meninggalkan telepon di atas meja dan membiarkan pintu tak terkunci.

Dia meninggalkan Sama dan gadis lainnya sendirian. Pria dermawan misterius itu membantunya melarikan diri dengan membelinya dari IS. Sama pun bebas pekan lalu.

THE AUSTRALIAN | NINIS CHAIRUNNISA

Berita Terpopuler
Makam Nabi Muhammad Akan Dipindahkan
Ini Alasan Pemindahan Makam Nabi Muhammad
Rumah Mewah Jero Wacik Dinamai 'The Waciks'
Jadi Tersangka, Jero Bakal Dipecat dari Demokrat
Pengamat: Jero Bukan Target Utama KPK
Pria Ini Terlahir dengan Posisi Kepala Terbalik



Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

29 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

40 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

40 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

40 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

41 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

41 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya