PBB Jatuhkan Sanksi bagi Perusuh di Libya

Reporter

Kamis, 28 Agustus 2014 10:12 WIB

Seorang perempuan Libya mengibarkan bendera nasional saat merayakan ulang tahun ketiga pemberontakan melawan Muammar Gaddafi di Lapangan Kebebasan di Benghazi (17/2). REUTERS/Esam Omran Al-Fetori

TEMPO.CO, Tripoli - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak agar segera diadakan resolusi gencatan senjata di Libya. Selain itu, sanksi juga akan diberikan kepada mereka yang terlibat dalam kekerasan di Tripoli.

Dikutip dari BBC, 27 Agustus 2014, Dewan Keamanan PBB khawatir dengan terus meningkatnya ketegangan menyusul konflik antara dua kelompok militan asal Zintan dan Misrata. Dalam bentrokan terakhir, kelompok militan Misrata berhasil mengambil alih kontrol terhadap Bandara Internasional Tripoli. Sedangkan kota-kota lain berada di bawah kendali pemerintah sementara Libya dan kelompok milisi Islam. (Baca:250 Imigran Libya Ditemukan Tewas Tenggelam)

Dewan Keamanan PBB juga telah sepakat untuk menjatuhkan sanksi terhadap para individu yang mengancam keamanan Libya. Sanksi juga diberikan kepada pendukung milisi. Sanksi itu di antaranya berupa pembekuan aset, larangan bepergian dan embargo kegiatan jual-beli senjata.

Memang belum jelas siapa yang akan menerima sanksi dari PBB. Akan tetapi, dapat diprediksi bahwa para pemimpin dari masing-masing kelompok militan yang terlibat dalam perang saudara ini akan segera menghadapi sanksi larangan berpergian dan pembekuan aset. (Baca:Milisi Zintan Kuasai Bandara Libya)

Duta Besar Libya untuk PBB, Ibrahim Dabbashi, telah mengingatkan Dewan Keamanan PBB pada Rabu waktu setempat bahwa situasi di Libya bisa menjadi jauh lebih kompleks dan berpotensi menjadi perang saudara yang besar jika PBB tidak mengambil tindakan yang hati-hati dan bijak. Dalam krisis di Libya, negara-negara Barat menegaskan hanya mendukung institusi terpilih.

BBC | VIQIANSAH DENNIS

Baca juga:
Bus TransJakarta Blok M-Kota Terbakar
Kasus Saham Adidas, Bos IMF Akui Lakukan Kelalaian
Van Gaal Panik, Minta MU Borong Blind dan Vidal
Sekitar 120 Pekerja Medis Tewas Akibat Ebola



Berita terkait

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

32 hari lalu

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

47 hari lalu

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

9 Februari 2024

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

21 September 2023

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

Presiden Jokowi berulangkali tidak hadir secara langsung dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

20 September 2023

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

Pembelajaran sepanjang hayat dan meningkatkan keterampilan menjadi kunci mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG.

Baca Selengkapnya

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

26 April 2023

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

Dua kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mewakili Indonesia di forum diskusi internasional ECOSOC Youth Forum PBBB

Baca Selengkapnya

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

5 April 2023

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

Larangan Taliban mendorong PBB meminta semua staf - pria dan wanita - untuk tidak masuk kerja selama 48 jam.

Baca Selengkapnya

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

29 April 2022

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

Pada tahun ini Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menembus posisi 10 besar dunia untuk SDG 1, yaitu No Poverty atau Tanpa Kemiskinan.

Baca Selengkapnya

Siswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB

2 Maret 2022

Siswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB

Muhammad Andrianudin, siswa kelas 12 Program Keagamaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Mataram menjadi wakil Indonesia di simulasi sidang PBB atau MUN.

Baca Selengkapnya