Relawan bersiap menggunakan pakaian pelindung saat akan memindahkan jenazah korban Ebola di Pendebu, Sierra Leone, 18 Juli 2014. REUTERS/WHO/Tarik Jasarevic
TEMPO.CO, Jakarta - Wabah ebola yang menyebar di negara Afrika Barat merupakan yang terparah sepanjang sejarah. Selain merenggut nyawa sekitar 1.400 warga, wabah ini juga telah menewaskan lebih dari 120 pekerja medis yang seharusnya menjadi penolong para pasien. (Baca: WHO Tutup Laboratorium Ebola di Siera Leone)
"Dalam beberapa kasus, staf medis lebih berisiko tertular karena masih kurangnya peralatan pelindung seperti sarung tangan dan masker wajah," kata pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti dilaporkan USA Today, Selasa, 26 Agustsu 2014.
WHO mengibaratkan bahwa pekerja medis memiliki "insting" untuk segera memberikan pertolongan kepada warga yang terinfeksi, tapi tak memperhatikan keselamatan dirinya sendiri. Pekerja medis juga mulai kelelahan sehingga menyebabkan mereka menjadi semakin rentan tertular.
"Ini adalah pekerjaan yang penuh tanggung jawab. Mereka telah bekerja selama berminggu-minggu untuk merawat pasien. Mereka tidak menghiraukan kemungkinan terburuk jika berdekatan dengan pasien," kata WHO. (Baca: Pengakuan Dokter AS yang Terjangkit Ebola)
Beberapa waktu lalu, dua dokter Amerika bernama Nancy Writebol dan Kent Brantly terinfeksi ebola saat bertugas di Liberia. Seorang dokter asal Inggris, William Pooley, juga tertular ebola saat bekerja di Sierra Leone. Beruntung, nyawa mereka berhasil selamat setelah menerima obat ZMapp.
Sayangnya, Abraham Borbor meninggal karena terinfeksi ebola saat bertugas di Liberia. Salah satu dokter terbaik di yang bertugas di Sierra Leone, Sahr Rogers, juga harus kehilangan nyawa saat akan dievakuasi dan dirawat di Jerman setelah positif terjangkit ebola. (Baca: Dokter di Sierra Leone Meninggal Terinfeksi Ebola)
Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi
16 menit lalu
Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, bersama para perwira tinggi Jenderal TNI siap bergerak bersama memastikan program optimasi lahan rawa (Oplah) dan pompanisasi di seluruh Indonesia berjalan dengan baik.
Pertamina merilis Competency Development Program sebagai bagian dari Pertamina Investment Excellent untuk menjawab kebutuhan serta tantangan bisnis ke depan, khususnya terkait pengelolaan dan eksekusi investasi.
Satika Simamora Daftar Jadi Bacalon Bupati Taput Ke Partai Gerindra
38 menit lalu
Satika Simamora Daftar Jadi Bacalon Bupati Taput Ke Partai Gerindra
Anggota DPRD Provinsi Dapil Sumatera Utara 9, Satika Simamora, mendaftar diri menjadi bakal calon Bupati Tapanuli Utara periode 2024-2029, ke Kantor Sekretariat DPC Gerindra.