Militan ISIS memegang pisau berbicara dengan pria yang diduga sebagai jurnalis Amerika James Foley dalam video yang diunggah ke media sosial pada 19 Agustus 2014. Dalam video berjudul "A Message to America" ini nyawa James Foley berakhir dengan dipenggal. REUTERS/Social Media Website
TEMPO.CO, Amsterdam - Twitter dan sejumlah media sosial lainnya memblokir penyebaran video eksekusi wartawan asal Amerika Serikat, James Foley, oleh algojo Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). (Baca:ISIS Rilis Video Pemenggalan Wartawan AS)
CEO Twitter Dick Costolo dalam cuitannya mengatakan, "Perusahaan secara aktif menangguhkan akun yang kami temukan terkait dengan citra grafis ini." Dia pun mencantumkan tautan berita New York Times tentang pembunuhan Foley dalam akunnya.
Juru bicara Twitter, Nu Wexler, pun dikonfirmasi lebih lanjut mengenai cuitan Costolo soal pencabutan video atau gambar pembunuhan Foley oleh ISIS yang diterbitkan pada Selasa, 19 Agustus 2014, waktu California, Amerika Serikat. (Baca: Kasus Wartawan Foley, Obama: ISIS seperti Kanker)
Menurut Wexler, cuitan Costolo ini menjadi kebijakan perusahaan bagi keluarga dari korban atau orang yang meninggal untuk meminta gambarnya dihilangkan dari Twitter. Kebijakan ini sebenarnya bertentangan dengan masalah privasi pada Twitter.
Namun, ternyata tautan untuk mencegah gambar-gambar tersebut beredar luas belum sepenuhnya sukses. Pada Rabu, 20 Agustus sore di Eropa, masih bisa ditemukan Twitter yang menautkan langsung ke rekaman di beberapa situs video seperti Vimeo.
Di YouTube, video itu diunggah beberapa waktu lalu sebelum akhirnya dihapus pada Selasa, 19 Agustus 2014. Terkait penghapusan ini, baik Google sebagai perusahaan induk maupun YouTube belum memberikan komentar.