TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Polisi Malaysia telah menggagalkan rencana serangan bom yang disusun oleh kelompok militan Islam radikal yang terinspirasi oleh kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Menurut seorang pejabat kontraterorisme negara itu, Ayob Khan, mereka yang ditangkap adalah warga Malaysia yang memiliki visi membangun kekhalifahan Islam di Asia Tenggara, mencakup Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina, dan Singapura. (Baca: ISIS Rilis Video Pemenggalan wartawan AS)
Mereka yang ditangkap berencana melakukan perjalanan ke Suriah untuk belajar tentang bagaimana merancang serangan. Termasuk dalam mereka yang ditangkap adalah seorang profesional dan dua ibu rumah tangga. (Baca: Tiga Daerah 'ISIS' Terbanyak di Indonesia)
Mereka terendus pada tahap awal pembahasan rencana membangun kekhalifahan. Sejauh ini, mereka diketahui tidak memiliki senjata berat. Tujuh di antaranya akan didakwa dengan tuduhan mempromosikan terorisme hingga kepemilikan senjata api.
"Mereka merencanakan aksi kekerasan dan perjuangan bersenjata serta ingin mati sebagai martir," kata Ayob Khan, seperti dikutip The Star, Rabu, 20 Agustus 2014. Beberapa dari mereka ditangkap di bandara dalam perjalanan ke Turki, lalu menyeberang lewat jalur darat untuk bergabung dengan ISIS Suriah.
Mereka berusia 20-50 tahun. Beberapa penangkapan sebelumnya telah diumumkan oleh pihak berwenang. Namun polisi belum merinci rencana dan ideologi kelompok itu.
Beberapa orang yang ditangkap sudah mulai mengumpulkan uang, termasuk melalui Facebook, untuk melakukan perjalanan ke Suriah. "Biasanya, dengan dalih kerja kemanusiaan," ujar Ayob.
Termasuk dalam rencana aksi yang disusun, tutur dia, adalah meledakkan bar dan pabrik minuman beralkohol Carlsberg di dekat Kuala Lumpur. Ayob mengatakan para tersangka juga berharap membuat jaringan ISIS regional dan global.
Dia berujar, polisi yakin hingga saat ini 40 warga Malaysia telah pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Menurut laporan media, Ahmad Tarmimi Maliki, 26 tahun, asal Malaysia melakukan bom bunuh diri yang menewaskan 25 tentara elite Irak dalam serangan bom mobil di negara itu pada Mei lalu.
THE STAR | INDAH P.
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Begini Pembagian Jatah Kekuasaan ala Prabowo-Hatta
Jokowi Setuju 6 Jenis Manusia Versi Mochtar Lubis Dihilangkan
Chairul Tanjung Bakal Rangkap 6 Jabatan Menteri
Jokowi: PAN dan Demokrat Mulai Merapat
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
9 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
28 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
29 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
37 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
38 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
40 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
40 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
41 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
41 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
41 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya